Kilas Balik
Kopassus Bergerak Cepat Seusai Anggota TNI Gugur Diserang KKB Timor Timur, Xanana Gusmao Ditangkap
Kopassus Bergerak Cepat Seusai Anggota TNI Gugur Diserang KKB Timor Timur, Xanana Gusmao Berhasil Ditangkap
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Prajurit Kopassus lengsung bergerak cepat setelah mendapat kabar seorang anggota TNI gugur diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Timor Timur (sekarang Timor Leste)
Gerak cepat Kopassus ini berawal saat KKB menyerang pameran pembangunan dalam rangka HUT TNI di Mercado Baucau pada 5 Oktober 1992, seorang prajurit dari Yonif 315 gugur dan senjatanya dirampas.
Dilansir dari Sosok.id dalam artikel 'Serangan Kilat Tim Pemburu dari Kopassus Bekuk Xanana Gusmao, Pemimpin Timor Timur Itu Sampai Ketakutan', satuan Tugas Pasukan Khusus (Satgaspassus-X) Kopassus merespons cepat kasus ini
Di bawah pimpinan Letkol Inf Mahidin Simbolon, Satgaspassus-X mulai bergerak dengan kekuatan 8 perwira, 12 bintara dan dua tamtama.

Dalam operasi, tim pemburu ini awalnya berhasil menangkap seorang jaringan bawah tanah Baucau-Dili-Manatuto yang ambil bagian dalam penyerangan 5 0ktober 1992, yakni bernama Antonio Anacleto Sera.
Dari Antonio Anacleto Sera diketahui tentang adanya jaringan antara seorang mahasiswa Universitas Timor Timor bernama Fernando dan pengusaha Tionghoa Akuilong dengan Xanana Gusmao.
Mengetahui fakta ini, maka Letkol Simbolon membentuk operasi penyelidikan guna mengetahui dimana target berada.
Satu per satu tim menciduk orang-orang yang dicurigai jaringan Xanana Gusmao.
Pengorekan informasi terhadap para terduga ini tidaklah mudah, mereka tetap bungkam walau akhirnya tim berhasil memaksa mereka buka mulut.
Hasil interogasi kemudian membawa tim menemui orang kepercayaan Xanana Gusmao, yakni Paulo Alves yang berperan sebagai Pembuka Jalan jika sedang mengawal pemimpin Fretilin itu.
Namun sial bagi tim, saat Paulo hendak digerebek pada 12 November 1992 target berhasil lolos.
Tim frustrasi lantaran operasi penangkapan Xanana Gusmao terancam gagal.
Akan tetapi titik terang kembali datang saat tim melakukan penelusuran secara estafet pada peristiwa Bunaria Komplek-Same 1990.
Keuletan dan kerja keras tim akhirnya membuahkan hasil.
Dari keterangan seorang estafeta Xanana Gusmao yakni Yose Tilman alias Akasio, tim berhasil mengendus persembunyian Xanana Gusmao.