Wawancara Eksklusif
Kisah Menegangkan Evakuasi 7 WNA Singapura dari Gunung Raung, Mereka Tak Putus Asa Lewati Bara Api
Evakuasi 13 pendaki, tujuh di antaranya warga negara asing Singapura, dari kebakaran hutan di Gunung Raung, oleh Tim SAR gabungan berlangsung
Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
Alhamdulilah tidak sampai seperti itu karena keputusan yang tepat dari guide dan porternya untuk melewati jalur pendakian Kalibaru. Bara masih ada, namun kondisi angin menguntungkan pendaki.
Apakah ini pertama kali evakuasi pendaki WNA di Gunung Raung ?
Iya baru pertama kali.
Apakah ada kendala komunikasi dengan para WNA saat evakuasi ?
Kendala tidak ada, porter dan guide bisa berbahasa Inggris semua. Satu dari tujuh WNA itu bisa berbahasa Indonesia.
Bagaimana kondisi para WNA itu saat terjebak kebakaran?
Teriak mas, trauma bahkan, apalagi yang perempuan, trauma. Selama kami bawa turun dari Camp 2 ke Camp 1 masih kelihatan kalau dia trauma. Beruntung guide dan porter berusaha terus menenangkan dan memotivasi.
Mereka melihat sendiri kebakaran itu, mereka melihat sendiri api. Alhamdulilah planning mereka turun pada hari Sabtu sesuai rencana, logistik mereka tercukupi.
Pertolongan pertama kali dilakukan oleh guide dan porter adalah langkah yang tepat.
Seperti apa langkah yang diambil guide dan porter saat mengetahui ada kebakaran?
Pagi itu saat mereka summit, sebenarnya cuaca tidak mendukung, angin kencang di Raung. (Summit adalah istilah yang sering digunakan sewaktu pendakian, yaitu perjalanan saat para pendaki menapaki trek menuju puncak, red).
Boleh dibilang ada badai sehingga Summit mereka terlambat. Harusnya pagi hari sudah bisa Summit namun, mereka baru bisa Summit menjelang sore.
Memang, secara konvensional pendakian Gunung Raung, setelah Summit itu mereka ngecamp lagi di Camp 7. Besoknya, hari Sabtu, saat akan menuju Camp 7 itulah mereka terjebak kebakaran. Mereka memutuskan kembali naik sekitar pukul 15.00 wib, itu keputusan yang benar.
Kalau di situ terus maka akan berbahaya, apalagi kalau memaksa melintas sementara kondisi kebakaran masih parah. Kami salut, mereka tidak putus asa.