Berita Nganjuk

Optimistis Harga Bawang Merah Capai Rp 15 Ribu Per Kilogram, Bupati Nganjuk Instruksikan Solusi ini

Bupati Nganjuk optimis, hingga akhir pekan ini harga bawang merah di tingkat petani sudah bisa mencapai kisaran Rp 14 ribu - Rp 15 ribu per kilogram.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Parmin
surya.co.id/ahamd amru muiz
Bupati Nganjuk Mas Novi dalam sebuah acara. 

SURYA.CO.ID |NGANJUK - Dalam waktu sepuluh hari, harga bawang merah yang sempat jatuh hingga menyentuh Rp 6 ribu per kilogram mulai dapat dinaikkan berkat solusi dari Pemkab Nganjuk.

Bupati Nganjuk optimis, hingga akhir pekan ini harga bawang merah di tingkat petani sudah bisa mencapai kisaran Rp 14 ribu - Rp 15 ribu per kilogram.

"Ini berdasarkan evaluasi kami setelah melakukan sejumlah solusi dalam kurun waktu 10 hari harga jual bawang merah petani sudah mencapai sekitar Rp 11 ribu - Rp 12 ribu per kilogramnya," kata Novi Rahman Hidhayat, Bupati Nganjuk, Rabu (11/9/2019).

Dijelaskan Mas Novi, panggilan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat, pihaknya mengetahui harga bawang merah anjlok saat panen raya sebenarnya langsung menggelar rapat tak henti selama tiga hari berturut-turut dengan Disperindag, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk.

Hal itu dilakukan untuk memantau perkembangan harga sekaligus mencari serta menerapkan solusi-solusi.

"Alhamdulillah, upaya kami untuk kembali menaikkan harga bawang merah petani membuahkan hasil sehingga ancaman kerugian besar para petani bisa dihindari," ucap Mas Novi.

Lebih lanjut diungkapkan Mas Novi, sejumlah solusi untuk menaikkan harga bawang merah petani yakni dengan melakukan komunikasi dengan daerah lain yagn membutuhkan bawang merah.

Dengan demikian ada distribusi penjualan langsung bawang merah ke daerah yang membutuhkan dengan harga lumayan tinggi.

Seperti pengiriman langsung bawang merah hasil panen petani ke Pulau Kalimantan dan Pasar-pasar di Surabaya.

Di samping itu, ungkap Mas Novi, Pemkab Nganjuk juga menjalankan solusi tunda jual hasil panen bawang merah petani dengan menggandeng sejumlah perbankan.

Di mana perbankan akan mengucurkan pinjaman modal kepada petani untuk kembali bercocok tanam sambil menunggu harga bawang merah di Nganjuk mengalami kenaikan.

"Dan solusi yang kami jalankan tersebut ternyata cukup baik, sehingga harga bawang merah petani bisa dinaikkan sekarang ini," ujar Mas Novi.

Sedangkan untuk langkah antisipasi agar saat panen raya harga komoditi hasil pertanian tidak jatuh, menurut Mas Novi, pihakya telah memerintahkan OPD terkait di Pemkab Nganjuk melakukan antisipasi minimal sebulan sebelum masa panen hasil pertanian tiba.

Dengan demikian harga komoditi perhatian yang memasuk panen raya tidak sampai jatuh.

"Itu yang akan kami terapkan mengatasi jatuhnya harga komoditi hasil panen raya petani di Kabupaten Nganjuk. Baik itu komoditi bawang merah, jagung, Cabe, dan sebagainya," tandas Mas Novi.

Memang, diakui Mas Novi, keberhasilan meningkatkan hasil panen komoditi pertanian di Kabupaten Nganjuk membawa risiko tersendiri, terutama terkait stok yang melimpah sehingga harga jatuh.

Dan kondisi tersebut menjadi perhatian serius Pemkab Nganjuk untuk berupaya mencari solusi agar kondisi seperti ini tidak terus terjadi dan berulang-ulang.

Bagaimanapun, petani meski mendapatkan panen melimpah tetapi tidak mendapat keuntungan untuk kesejahteraanya bila harga komodisi hasil pertanianya anjlok.

"Maka dari itu, butuh solusi-solusi terbaik yang harus bisa kami jalankan untuk menjaga hasil panen petani. Salah satunya dengan program resi gudang yang akan kami jalankan dalam waktu dekat," ungkap Mas Novi.

Sementara sebelumnya, salah satu petani bawang merah di Desa Bagor Kulon, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Dodik sempat mengeluhkan jatuhnya harga bawang merah saat panen raya kali ini.

Setidaknya petani bawang merah bisa balik modal apabila harga bawang merah minimal dikisaran harga Rp 10 ribu per kilogramnya.

Dimana harga jual bawang merah saat panen raya kali sempat ini anjlok dikisaran Rp 6 ribu per kilogramnya.

"Jadi kami terpaksa menunda jual hasil panen bawang merah menunggu harga membaik. Daripada harus merugi banyak dan tidak bisa menanam kembali," tutur Dodik.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved