Respon 2 Purnawirawan Jenderal TNI Soal Isu Taruna Akmil Enzo Zenz, Menhan: Nanti Saya Ambil Alih
Dua purnawirawan jenderal TNI merespon soal isu yang menyebut taruna akmil Enzo Zenz Allie sebagai simpatisan kelompok HTI
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
2. Kepala Sekolah SMA Pesantren Unggul Al Bayan
Kepala Sekolah SMA Pesantren Unggul Al Bayan, Kabupaten Serang, Banten, Deden Ramdani menjamin Enzo Zenz Allie tidak terpapar radikalisme seperti isu yang beredar.
"Enzo tidak lah, bersih. Sudah jelas masuk Akmil saja lolos tes ideologinya. Enzo Pancasilais dan cinta NKRI," kata Deden, Rabu (7/8/2019), dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kepala Pesantren Jamin Enzo, Taruna Akmil Keturunan Perancis Tak Terpapar Radikalisme'
Deden juga yakin Enzo cinta NKRI 100 persen.
Deden mengatakan, salah satu pertimbangan Enzo untuk menjadi WNI adalah karena ingin menjadi prajurit TNI.
Saat bersekolah di SMA Al Bayan, Enzo mendapat banyak pemahaman mengenai nilai-nilai NKRI seperti upacara bendera setiap hari Senin.
Enzo juga mendapat pendidikan lewat pelajaran PPKN dan bahasa Indonesia tambahan.
3. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD)
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menyampaikan akan memeriksa mendalam Enzo Zenz Allie dan para calon taruna akademi militer lainnya untuk menentukan apakah mereka layak masuk TNI atau tidak.

TNI AD akan melakukan pemeriksaan secara lebih ilmiah dengan parameter yang sudah teruji.
"Jadi kami Angkatan Darat akan melakukan satu pemeriksaan yang lebih saintifik, lebih ilmiah menggunakan parameter yang sudah teruji," ujar Andika Perkasa pada Jumat (09/08/2019), dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'TNI AD Periksa Lebih Ilmiah Enzo untuk Cegah Paham Anti-Pancasila'
Direncanakan pemeriksaan ini akan dilakukan dalam waktu satu dua hari ini.
"Jadi kalau kami nanti setelah paket pemeriksaan ini kemudian menghasilkan sesuatu apakah dia layak atau tidak melanjutkan itu benar-benar berdasarkan paket yang sudah teruji," tegasnya.
Menurutnya, dari parameter tes calon taruna Akademi Militer Enzo Zenz Allie dan para calon lainnya tidak ada masalah.
Namun demikian, pihaknya akan melakukan pendalaman kembali baik kepada Enzo Zenz Allie maupun calon taruna Akademi Militer lainnya.
"Pendidikan ini kan empat tahun, jadi sebenarnya masih banyak waktu untuk mengukur dan menilai mereka," tegasnya.
Isi akun media sosial calon taruna Akademi Militer, lanjutnya, juga menjadi salah satu bahan penilaian.
Walaupun isi media sosial tidak bisa menjadi acuan sepenuhnya.
"Pasti menjadi salah satu bahan, penilaian Kami. Walaupun itu juga kan tidak bisa serta-merta kemudian membuat judgement atau penilaian kita terhadap yang bersangkutan, itu salah satu variabel saja," tandasnya
Jenderal TNI Andika Perkasa mengungkapkan pihaknya selalu melakukan pengawasan dan pembinaan secara berkala kepada setiap prajurit.
Dua hal itu dilakukan untuk mengantisipasi dan membentengi mereka dari paham-paham anti Pancasila.
"Pengawasan terus menerus. Pembinaan satuan berlangsung terus, artinya setiap hari, setiap saat, sepanjang tahun," urainya.
4. Kemenkominfo
Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan hingga saat ini TNI belum meminta pihaknya untuk menelusuri akun media sosial calon taruna Akademi Militer Enzo Zenz Allie.
Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu, menuturkan, pihaknya tidak akan menelusuri akun media sosial Enzo jika tidak ada permintaan dari TNI.
"Kami belum diminta untuk menelusuri akun media sosial Enzo. Kalau pihak TNI meminta, kami baru lakukan itu," ujar Ferdinandus usai acara diskusi bertajuk "Enzo, Pemuda, dan Kemerdekaan" di Jakarta Pusat, Sabtu (10/8/2019).
Ferdinandus menerangkan, kasus Enzo merupakan otoritas TNI. Pasalnya, TNI merupakan pihak yang merekrut Enzo sebagai calon taruna.

Pihaknya pun tidak akan menelusuri rekam jejak Enzo di media sosial untuk menghormati perlindungan data pribadi yang bersangkutan.
"Sampai saat ini belum lakukan penelusuran. Kominfo ingin jadi bagian melindungi data pribadi masyarakat juga. Artinya, jika TNI meminta kami untuk menelusuri, baru kita bantu," kata dia.