Respon 2 Purnawirawan Jenderal TNI Soal Isu Taruna Akmil Enzo Zenz, Menhan: Nanti Saya Ambil Alih
Dua purnawirawan jenderal TNI merespon soal isu yang menyebut taruna akmil Enzo Zenz Allie sebagai simpatisan kelompok HTI
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Isu yang menerpa remaja blasteran Prancis ini juga mengundang reaksi dari berbagai pihak seperti Badan Intelijen Negara (BIN) hingga Kementerian Komunikasi dan Informatika
Berikut SURYA.co.id rangkum sejumlah reaksi soal rumor yang menyebut taruna Akmil Enzo Zenz Allie sebagai simpatisan kelompok HTI
1. Badan Intelijen Negara (BIN)
Badan Intelijen Negara (BIN) ikut bereaksi soal rumor yang menimpa taruna Akmil Enzo Zenz Allie
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'BIN Minta TNI Verifikasi Latar Belakang Enzo', reaksi intelijen Indonesia soal rumor yang menimpa Enzo ini diungkapkan oleh Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto

Wawan meminta TNI untuk melakukan verifikasi lebih detail terkait dengan latar belakang calon taruna di Akademi Militer, Enzo Zenz Allie.
"Mental ideologi (MI) tidak boleh ada yang berbeda dengan Pancasila. TNI perlu lakukan verifikasi lebih detail. Kata kuncinya dia (Enzo) harus steril dari ideologi yang berbeda," ujar Wawan saat diskusi polemik bertajuk "Enzo, Pemuda, dan Kemerdekaan" di Jakarta Pusat, Sabtu (10/8/2019).
Wawan menuturkan, ideologi yang berlawanan dengan nilai Pancasila dan NKRI kini memang rentan dan rawan terjadi pada masyarakat, khususnya pada pemuda Indonesia.
Ia menyebutkan, bahkan ada aparat penegak hukum juga berpotensi terhadap paham-paham radikalisme.
Maka dari itu, menurutnya, perekrutan aparat perlu diperketat.
"Faktanya, ada lho aparat yang berbelok. Seperti di Jantho, Aceh, ada aparat yang memiliki paham radikalisme, kemudian langsung dipecat. Di Poso juga ada, hal itu menunjukkan bahwa begitu bahayanya jika perekrutan tidak steril," paparnya kemudian.
Maka dari itu, pihaknya meminta TNI untuk memverifikasi latar belakang Enzo.
Pasalnya, ideologi merupakan salah satu dasar yang menjadi penting untuk menjadi seorang tentara.
"Kalau tidak steril itu berbahaya, kebijakan bisa mengarah ke kiri atau ke kanan yang tidak mengarah pada NKRI. Verifikasi perlu dilakukan, check and re-check," katanya.