VIDEO Dewasa Mahasiswi Pangkal Pinang Terekam via WhatsApp (WA) Berujung Pemerasan

Video dewasa mahasiswi di Pangkal Pinang terekam via WhatsApp (WA) milik seorang residivis dan berujung pemerasan.

Editor: Tri Mulyono
makassar.tribunnews.com
Ilustrasi 

"Karena malu dan takut, korban mentransfer uang Rp 500.000 dan dari situ kami lacak hingga pelaku diamankan," ujar indra.

Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan ponsel, buku tabungan dan sejumlah uang pecahan Rp50.000.

Pelaku terancam Pasal 27 Ayat 4 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) atau Pasal 369 KUHP dengan ancaman 6 tahun dan denda Rp 1 miliar.

Saat digelandang aparat kepolisian, pelaku yang bekerja sebagai buruh harian lepas hanya bisa tertunduk lesu.

Pria Palopo Tak Sadar Video Call WA Mesum dengan Waria hingga Berujung Pemerasan

Sebelumnya video call whatsapp (WA) mesum berujung pemerasan juga dialami seorang pria berinsial UR (35) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Bahkan UR tak menyadari kalau si pelaku yang mengajaknya video call whatsapp (WA) mesum itu adalah seorang waria.

Pria Palopo Tak Sadar Video Call WA Mesum dengan Waria hingga Berujung Pemerasan
Pria Palopo Tak Sadar Video Call WA Mesum dengan Waria hingga Berujung Pemerasan (Kolase youtube dan Sriwijayapost)

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Memeras Uang Korban, Waria Gunakan Modus Video Call Seks', pelaku yang merupakan waria berinisial AS alias WD (27) ditangkap Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Palopo di salah satu Wisma di Jalan Kelapa, Kelurahan Dangerako, Kecamatan Wara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

AS ditangkap karena diduga melakukan penipuan atau pemerasan yang disertai pengancaman.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Palopo AKP Ardy Yusuf mengatakan, pelaku melancarkan aksi dengan menipu korban berinisial UR (35) melalui video call mesum di aplikasi WhatsApp (WA).

Menurut Ardy, AS mengaku sebagai wanita dan melakukan percakapan mesum kepada korban.

AS kemudian merekam video percakapan tersebut dan mengancam akan menyebarkannya jika korban tak memberikan uang.

"Saat VC berlangsung, pelaku menyuruh korban memainkan alat vitalnya sehingga momen tersebut dimanfaatkan untuk mendapatkan gambar (screenshoot) korban," kata Ardy, saat dikonfirmasi di Mako Polres Palopo, Jumat (12/7/2019).

Selain itu, AS melakukan rayuan gombal dengan mengubah suaranya yang mirip dengan wanita.

Hal itu dilakukan agar korban yakin dan dengan mudah AS mendapatkan gambar guna memeras korbannya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved