Berita Surabaya
UPDATE Video Viral Bocah Perempuan Dikeroyok 8 Orang, Awalnya Saling Ejek & Walikota Risma Bertindak
UPDATE video viral bocah perempuan dikeroyok 8 orang di kawasan perumahan Dharmahusada Indah Barat. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendengarnya.
Tak hanya itu, DP5A juga akan berkoordinasi dengan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya.
"Tim itu juga bertemu Unit PPA di Polrestabes, nanti hasil laporannya itu akan dilaporkan ke Ibu (Risma). Ibu akan menindak lanjuti laporan itu, biarkan proses itu berjalan, tapi pemerintah kota pasti akan intervensi dari sisi keluarga (korban)," tutur Kabag Humas Pemkot Surabaya, M. Fikser, Jumat (5/7/2019).
Ia menambahkan, Risma memberikan perhatian besar terhadap kasus ini, karena ia fokus pada permasalahan anak dan sosial.
"Konsentrasi ibu yang besar itu kepada Sumber Daya Manusia, pendidikan, kesejahteraan, nah persoalan sosial ini kan berefek, pasti ibu perhatian di situ," imbuhnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Chandra Oratmangun, mengatakan TKP video memang benar berada di Perumahan Galaxy Dharmahusada Indah Barat Surabaya, namun rumah pelaku di Jojoran, Gubeng.
"Iya benar TKP-nya di lokasi perumahan. Tapi rumahnya di Jojoran, Kecamatan Gubeng," katanya.
DP5A kini tengah melakukan pendampingan psikologis, karena korban maupun pelaku adalah anak-anak.
Pengeroyok siswa SD dan SMA
Sejumlah anak perempuan yang terlibat pengeroyokan diketahui duduk di bangku kelas V sekolah dasar dan siswi SMA di Surabaya.
Mereka terlibat pengeroyokan terhadap bocah perempuan.
"Masih sekolah, iya ada yang teman sekelas ada yang SMA. Ada yang kelas V SD sampai SMA," kata Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni, Jumat (5/6/2019).
Ruth mengatakan sembilan anak yang terlibat penganiayaan tersebut akan dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi, Senin depan (8/7/2019).
"Orang tuanya sudah kita interograsi, korban dan pelapor dalam hal ini orang tuanya," kata Ruth.
Ruth mengatakan telah mengambil visum korban dan akan menyidiki kasus tersebut sembari memanggil sembilan anak-anak.
"Yang melapor orang tuanya. Visum sudah, luka tidak terlalu parah. Nanti kita panggil senin sembilan anak sebagai saksi," kata dia.