Kilas Balik

Baku Tembak Sengit Kopassus Saat Buru Presiden Fretilin, Prajurit ini yang Sukses Tembak Mati Target

Sejumlah prajurit Kopassus sempat mengalami baku tembak sengit hingga pertempuran jarak dekat saat memburu presiden Fretilin, Nicolao Lobato

TRIBUNNEWS / HERUDIN
Ilustrasi: Anggota Kopassus mengikuti apel siaga menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014) 

SURYA.co.id - Sejumlah prajurit Kopassus sempat mengalami baku tembak sengit hingga pertempuran jarak dekat saat memburu presiden Fretilin, Nicolao Lobato.

Dilansir dari buku 'Jenderal M Jusuf Panglima Para Prajurit' karya Atmadji Sumarkidjo, tim Kopassus pimpinan Prabowo Subianto itu dikerahkan untuk membantu pasukan gabungan yang dinamai Batalyon Parikesit.

Selain Kopassus, pasukan gabungan Yon Parikesit juga berisikan prajurit dari kesatuan elit lainnya seperti Marinir dan Kopasgat (Paskhas).

Tugas mereka cuma satu : eliminasi Lobato!

"Tangkap Nicolao Lobato, hidup atau mati!" tegas panglima kepada Kolonel Dading Kalbuadi selaku komandan operasi Seroja.

5 Fakta Pelaku Mutilasi Guru Honorer Kediri, Menjerit Tengah Malam hingga Berkilah Saat Ditanyai

Potret Kecantikan Halimah Mantan Bambang Trihatmodjo di Pernikahan Anaknya, Bikin Pangling Bak Bule

Usai Dibongkar Hotman Paris, Anggia Chan Kini Akui Pacaran Settingan dengan Vicky & Ungkap Alasannya

VIDEO VIRAL Detik-detik Jasad Mahasiswi dengan 27 Tusukan & Kondom Bekas Ditemukan di Hotel

FAKTA TERBARU Audrey, Penyebar Kabar Organ Intim Rusak Dilaporkan Polisi, Stop #Audreyjugabersalah

Ilustrasi: Tim Nanggala
Ilustrasi: Tim Nanggala (IST/Bangka Pos)

Konsep perburuan Yon Parikesit menggunakan taktik Mobile Udara (Mobud) dimana pasukan akan diterjunkan menggunakan helikopter melalui tali (fast ropping) di titik pendaratan.

Debut pertempuran Yon Parikesit terjadi di wilayah Laklobar dan Soibada.

Di sana tim berhadapan dengan pasukan pengawal Lobato.

Pasukan Kopassus Nanggala-28 pimpinan Kapten Prabowo Subianto diterjunkan bersamaan dengan Kompi Yonif Linud 700 Kodam XIV, satu kompi Yonif Linud 401 Banteng Raiders dan Batalyon 744 Somodok pimpinan Mayor Yunus Yosfiah.

30 Desember 1978, Kapten Prabowo melapor pada Mayor Yusuf Yosfiah jika anggotanya ada yang memergoki pergerakan sejumlah besar pasukan Fretilin ke arah Selatan.

Hal ini dinilai janggal karena Fretilin amat jarang mengerahkan pasukan besar yang bergerak bersama-sama, dugaan kuat pasti Lobato ada ditengah-tengah mereka.

Serangan Kopassus Bikin Pemberontak PRRI Kocar-kacir
Serangan Kopassus Bikin Pemberontak PRRI Kocar-kacir (Angkasa : Indonesian Special Force)

Laporan ini lantas diteruskan kepada Kolonel Sahala Radjagukguk yang berada di lapangan untuk memperketat pengepungan kepada pasukan Lobato.

Kapten Prabowo juga diberi tugas mengkoordinasikan pengepungan dengan seluruh kekuatan yang ada.

Nanggala-28 pimpinan Prabowo Subianto kemudian meluncur ke lokasi pengepungan dan langsung menghujani Lobato dan pasukannya dengan timah panas.

Adu tembak silih berganti antar kedua belah pihak, sengit, semerbak bau mesiu dimana-mana.

Sejumlah pengawal Lobato tewas, namun presiden Fretilin itu tak mau menyerah.

Ia mencoba melarikan diri bersama sisa pengawalnnya.

Namun pelariannya berhasil dicegat oleh Yon 744 Somodok pada 31 Desember 1978.

Ilustrasi pasukan Kopassus.
Ilustrasi pasukan Kopassus. (ist/militermeter.com)

Pertempuran jarak dekat terjadi antara Yon 744 Somodok dan pasukan Lobato.

Dikutip dari buku 'Timor Timur The Untold Story' karya Kiki Syahnakri, pelarian Lobato berakhir setelah ia ditembak oleh Sertu Jacobus Maradebo, seorang prajurit ABRI asli Timor Timur tepat di dadanya.

Usai dipastikan tewas, Panglima TNI M Jusuf melapor ke Presiden Soeharto jika pentolan utama Nicolao Lobato berhasil dieliminasi.

Belasan Prajurit Kopassus Gugur Saat Kuasai Kota Dili

 Detik-detik Kopassus kehilangan belasan prajuritnya terjadi saat TNI menggelar operasi lintas udara terbesar untuk menguasai Kota Dili, Timor Portugal pada 7 Desember 1975

Operasi terbesar ini menorehkan pengalaman tersendiri di benak para prajurit Kopassus yang ikut bertugas saat itu

Operasi tersebut menerjunkan hampir 270 orang Prajurit Para Komando dari Grup I Kopasandha (kini Kopassus) dan 285 prajurit Yonif 501.

Seperti dilansir dari buku 'Hari "H": 7 Desember 1975, Reuni 40 Tahun Operasi Lintas Udara di Dili, Timor Portugis' yang disunting Atmadji Sumarkidjo dan diterbikan penerbit Kata.

Banyak kelemahan dari operasi penyerbuan itu, seperti salah satunya data intelijen yang menyesatkan.

Data intelijen menyebutkan bahwa musuh yang menjaga Kota Dili hanya sekelas dengan Hansip dan itu merupakan kesalahan yang fatal.

Operasi Seroja. ©2015 buku hari
Operasi Seroja. ©2015 buku hari "h": 7 desember 1975 ()

VIDEO Detik-detik Ahok BTP Murka Saat Mencoblos di Jepang, Ternyata Masalahnya Cuma Sepele

Jenderal Polisi ini Rela Berdiri 10 Jam Jaga TPS di KBRI Singapura, Saya Sangat Terharu, Katanya

Usai di Masjid Selandia Baru, Penembakan Terjadi Lagi di Klub Malam Australia & 4 Orang Jadi Korban

Cukup banyak korban jiwa yang gugur dalam misi tersebut, seperti Kopassus yang kehilangan 19 prajurit dan dari Yonif 501 gugur 35 orang. 

Pasukan Grup I Kopasandha bertugas sekitar empat bulan di Timor Timur.

Mereka diterjunkan mulai 7 Desember 1975 hingga 31 Maret 1976.

Pasukan inilah yang melewati masa-masa terberat di awal Operasi Seroja.

Hampir tidak ada hari tanpa penyergapan dan aksi baku tembak

Akhirnya, mereka pun ditarik pulang ke Home Base di Cijantung dengan menumpang kapal KM Tolanda.

Sesampainya di Tanjung Priok, puluhan truk sudah menunggu untuk membawa mereka pulang ke Cijantung yang berada di Jakarta Timur.

Kapten Bambang Mulyanto mengingat perjalanan itu terasa sangat lama.

Para prajurit sudah tak sabar lagi untuk bertemu dengan keluarga yang sudah ditinggalkan empat bulan lamanya.

Kapten Bambang menceritakan, saat tiba di asrama Kopasandha, Cijantung, terlihat ibu-ibu, anak-anak, dan masyarakat berdiri berbaris di sepanjang jalan.

kopassus
kopassus (Tribunnews.com)

Mereka melambai-lambaikan tangannya menyambut para pahlawan yang telah kembali dari medan perang.

Pada saat truk berhenti, berhamburanlah mereka mencari suami, ayah, keluarga atau teman mereka.

"Ada satu hal yang membuat saya menitikkan air mata ketika menyaksikan putra almarhum Koptu Samaun berlari kian kemari mencari ayahnya yang sudah gugur dan dikebumikan di Timor Timur," kenang Kapten Bambang sedih.

Rupanya sang ibu tak berani menceritakan pada anaknya bahwa sang ayah sudah gugur.

Karena itulah bocah malang itu masih berlari-lari ingin mencari ayahnya yang telah meninggal

Kopral Satu Samaun gugur pada tanggal 7 Desember 1975 di tengah pertempuran merebut Kota Dili.

Dia mendapat kenaikan pangkat anumerta menjadi sersan dua

Usai Dibongkar Hotman Paris, Anggia Chan Kini Akui Pacaran Settingan dengan Vicky & Ungkap Alasannya

Fakta di Balik Penemuan Jasad Mahasiswi di Hotel, Terdapat 27 Tusukan hingga Ditemukan Kondom Bekas

Lebih Parah dari Kasus Audrey, Pengeroyokan Siswi ini Berujung Maut karena Tubuhnya Dibakar Pelaku

VIDEO VIRAL Wanita Mengadu ke Hotman Paris Usai Diajak Hubungan Intim di Mobil oleh Oknum Jaksa

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved