Siswi SD Korban Pemerkosaan Keluarga Tiri, Bertahun-Tahun Dilakukan Kakek, Kakak, dan Ayah Tiri
Siswi SD Korban pemerkosaan keluarga tiri. Perbuatan yang dilakukan bertahun-tahun oleh ayah tiri dan kakak tirinya itu akhirnya terungkap.
Namun pelaku menolak mengatakan telah melakukan aksi pemerkosaan terhadap RN.
"Tidak sampai dimasukkan (pemerkosaan) kalau saya pegang-pegang (areal sensitif) saja iya. Tapi tidak melakukan itu," kata lelaki yang berprofesi sebagai dukun itu kepada penyidik kepolisian, Kamis (14/2).
• VIDEO VIRAL Penjelasan Lion Air Soal Kalajengking di Kabin Pesawat Jurusan Pekanbaru - Jakarta
• Pesan Wali Kota Risma kepada 433 CPNS: Kinerja Baik, Ada Insentif Khusus yang Tak Ada di Daerah Lain
Namun, keterangan pelaku di atas bertolak belakang dengan hasil visum dokter yang menyatakan jika alat kelamin korban mengalami sobek akibat benda tumpul.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lamteng, Ajun Komisaris Firmasnyah mewakili Kapolres AKBP I Made Rasma mengatakan, pelaku ditangkap di tempat kerjanya di Bratasena, Kabupaten Tulangbawang, Rabu (13/2) lalu.
Penangkapan berdasarkan laporan ayah kandung korban.
Sementara kakek tiri korban yang diduga juga turut melakukan pencabulan telah ditangkap oleh Polres Lampung Utara, karena tempat kejadian perkara yang dilakukan sang kakek tiri berada di Kecamatan Lampung Utara.
Sementara satu pelaku lainnya masih dalam pengejaran.
"Untuk kakak tiri korban masih dalam pengejaran kita. Polres Lamteng masih berkoordinasi dengan Polres Tulang Bawang, karena pelaku berinisial PJ itu pindah domisili ke Beratasena (Tulang Bawang)," ujar AKP Firmansyah sambil menjelaskan jika pelaku Agus Rohman dikenakan Pasal 76 D atau 76 E Junto Pasal 81 atau 82 UU Nomor 17 Tahun 2016 dengan ancaman 20 tahun penjara.
Kejadian di Malang
Kasus pelecehan seksual yang terjadi di SDN Kauman 3 Kota Malang semakin muncul ke permukaan dan meresahkan walimurid.
Seorang walimurid yang ditemui SURYA.co.id mengaku ingin agar pelaku mendapatkan hukuman yang berat karena telah merusak masa depan putrinya.
Suatu malam menjelang tidur, ibu walimurid itu bertanya kepada anaknya yang sekolah di SDN Kauman 3.
“Apa yang sebetulnya terjadi dengan guru berinisial IM di sekolah?” kata si ibu menceritakan kembali kepada SURYA.co.id.
Pertanyaan itu muncul bukan serta merta begitu saja, melainkan berdasarkan desas-desus yang si ibu dengar belakangan ini.
“Ya begitu itu. Senang menyentuh-nyentuh,” jawab si anak kepada ibu.