Fadli Zon Tolak Minta Maaf terkait Puisi Doa yang Ditukar, 'Mbah Maimun kan Bukan Penguasa'
Fadli Zon Tolak Minta Maaf terkait Puisi Doa yang Ditukar, 'Mbah Maimun kan Bukan Penguasa'
Taj Yasin Maimoen mengaku seusai puisi tersebut ramai diperbicangkan, banyak santri di pesantren KH Maimoen Zubair marah.
"Dan sekarang banyak para santri Kiai Maimoen yang marah atas puisi ini," ujar Taj Yasin Maimoen.
Tak cuma itu Taj Yasin Maimoen juga menyayangkan kalimat 'Kau tukar direvisi sang bandar' dalam puisi tersebut.
Pasalnya apabila kata 'kau' dalam puisi itu memang ditujukan untuk KH Maimoen Zubair maka sama saja Fadli Zon mengatakan pendiri Pesantren Al-Anwar Sarang itu adalah sosok yang bisa didikte.
Taj Yasin Maimoen menjelaskan hal tersebut dapat menurunkan derajat KH Maimoen Zubair sebagai seorang Mujtahid.
"Yang saya sayangkan lagi di sini beliau memgatakan mengapa kau tukar, direvisi sang bandar," kata Taj Yasin Maimoen.
"Ini mengatakan bahwa Kiai Maimoen bisa didikte, menurunkan derajat Kiai Maimoen yang saya anggap Mujtahid,"
"Mustahid adalah yang tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun dia punya feelling dan insting politik untuk masyarakat," tambahnya.
Taj Yasin Maimoen juga mengungkapkan banyak santri dan alumni Pesantren Al-Anwar Sarang menilai Fadli Zon seharusnya mendapatkan sebuah peringatan.
"Kik kok Kiai di kau-kau kan, terlepas itu Mas Fadli menurunkan martababat Kiai Maimoen, itu membuat marah masyarakat," jelas pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang.
"Saya juga banyak dihubungi Mas Fadli ini harus diberikan peringatan," tambahnya.
Polemik
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon terlibat tanya jawab dengan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin di Twitter.
Tak lain setelah Wakil Ketua DPR RI itu menulis puisi berjudul Doa yang Ditukar, Minggu (3/2/2019).
Dalam puisi yang ditulis di Parung, Bogor itu, Fadli Zon menyinggung soal doa yang sakral, agama yang diobral hingga kepemimpinan.