'Contekan' Jokowi Disorot saat Debat Capres 2019, Ruhut Beber Isinya dan Serang Balik Prabowo
'Contekan' Jokowi Disorot saat Debat Capres 2019, Ruhut Beber Isinya dan Serang Balik Prabowo
Jokowi yang diberi kesempatan untuk bertanya oleh moderator debat mengawali pertanyaannya dengan menyodorkan data Indonesian Cooruption Watch (ICW).
Dalam data itu, kata Jokowi, Partai Gerindra disebut paling banyak mengusung caleg mantan napi koruptor.
Jokowi menanyakan tentang hal itu kepada Prabowo mengingat Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.
"Menurut ICW, partai yang bapak pimpin, termasuk yang paling banyak mencalonkan mantan koruptor atau mantan napi korupsi. Yang saya tau, caleg itu yang tanda tangan ketua umumnya. Berarti pak Prabowo yang tandatangan. Bagaimana bapak menjelaskan mengenai ini," tanya Jokowi seperti dikutip dari tayangan live KompasTV.
Atas pertanyaan Jokowi, Prabowo mengaku belum mendapat laporan tentang itu.
Ia juga menganggap data ICW sangat subjektf.
"Kalau ada bukti laporkan ke kami," ujar Prabowo.

Jokowi yang diberi tanggapan kembali menegaskan pertanyaannya.
Jokowi mengaskan yang ia maksud adalah mantan napi korupsi yang dicalonkan sebagai caleg.
"Itu ada. ICW memberikan data itu jelas sekali, ada enam yang bapak calonkan," kata Jokowi.
Atas balasan Jokowi, Prabowo kemudian menganggap hal itu sebagai demokrasi.
Jika caleg mantan napi korupsi itu tak disukai masyarakat tentu tidak akan dipilih.
Lantas benarkan data ICW yang disampaikan Jokowi?
Dalam catatan Tribunnews.com pada 21 September 2018, Partai Gerindra mengusung enam calon legislatif (caleg) mantan narapidana korupsi.
Enam caleg tersebut, terdiri dari tiga orang caleg DPRD Provinsi, dan tiga orang caleg DPRD Kabupaten Kota.
