Update Buaya yang Terkam Deasy Tuwo Sudah Dievakuasi 20 Orang, Begini Nasib Buaya Seberat 600 Kg itu
Update Buaya yang Terkam Deasy Tuwo Sudah Dievakuasi 20 Orang, Begini Nasib Buaya Seberat 600 Kg itu
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang dibantu TNI-Polri pada Senin (14/1/2019) baru saja melakukan evakuasi terhadap buaya yang tewaskan Deasy Tuwo (44) beberapa hari lalu.
Tim BKSDA beserta TNI-Polisi juga turut dibantu oleh masyarakat setempat untuk mengevakuasi buaya peliharan WN asal Jepang tersebut.
Kronologi pengevakuasian buaya tersebut dimulai dengan membius hewan liar itu di bagian kepalanya agar kondisi melemah.
Setelah kekuatannya berkurang, tim evakuasi kemudian mengikat mulut Merry, nama buaya yang tewaskan Deasy Tuwo, dengan lakban hitam dan badannya diikat agar tidak berontak.
• Fakta Buaya Terkam Deasy Tuwo di Sulawesi Utara, Milik WNA asal Jepang & Sempat Makan Buaya Lain
• Pemilik Buaya yang Terkam Deasy Tuwo sampai Tewas di Minahasa Bisa Ditahan, Polisi Selidiki Izinnya
• Detik-detik Deasy Wanita Minahasa Dimangsa Buaya Peliharaan Bos, Video Evakuasi Mayatnya Viral

Kurang lebih 20 orang bahu membahu membopong buaya tersebut
Menurut Kepala Bidang Tata Usaha BKSDA Sulut Hendrik Rundengan secara teknis proses penangkapan buaya harus makan waktu lama dengan tujuan untuk membuat buaya tersebut menjadi lelah.
Hendrik juga berharap proses evakuasi ini dilakukan agar tidak kembali terjadi kasus yang sama.
"Saya harap agar selesai evakuasi ini tidak kembali menimbulkan korban akibat buaya," kata Sulut Hendrik dikutip dari artikel Tribun Manado yang berjudul 'Fakta Terbaru Buaya Terkam Deasy Tuwo: Butuh 20 Orang Evakuasi hingga Polisi Cari Pemilik, WN Jepang'.
Nantinya buaya tersebut akan dibawa ke Pusat Penangkaran Satwa Tasikoki yang berlokasi di Kota Bitung.
Warga setempat terus berdatangan saat petugas melakukan pengangkatan kepada buaya berukuran 5 meter dengan berat sekitar 600 kilogram itu.
Buaya diketahui dipelihara oleh warga Negara Jepang ini sudah 25 tahun di Desa Ranowangko.
"Kita lakukan evakuasi dam rencana buaya tersebut akan dibawa ke Bitung," kata Kapolres Tomohon, AKBP Raswin Sirait.
• Terbayang Dylan Sahara, Ifan Seventeen Kepergok Whatsapp Sang Istri Sambil Senyum-senyum Sendiri
• Detik-detik Amad Belah Perut Piton 15 Meter, Isinya Bikin Si Pemburu Ular Lega
• Sosok Artis Top Hamil Gara-gara Prostitusi Online Dibocorkan Bekas Mucikari Robby Abbas
Polisi Cari WN Jepang
Kapolsek Tombariri Iptu Jantje A Untu SE masih melakukan pengejaran kepada pemilik buaya Mr Ochiai warga Negara Jepang.
"Kita masih melakukan pengejaran kepada pemilik buaya tersebut, sementara penyelidikan," kata Untu
Lanjut Untu, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Polres Tomohon untuk mencari keberadaan warga negara Jepang tersebut.
Pemilik buaya yang menerkam Deasy Tuwo (44), warga Minahasa yang bekerja di CV Yosiki, bisa dijerat hukum dan ditahan.
Pemilik buaya yang juga pemimpin perusahaan Deasy Tuwo ini bisa dijerat jika terbukti tak miliki izin pemeliharaan resmi.
Seperti diketahui, Deasy Tuwo yang bekerja sebagai kepala Lab di perusahaan pembibitan mutiara tewas saat memberi makan buaya peliharaan pemimpin perusahaannya tersebut.
Melansir dari laman Tribun Minahasa, Deasy yang saat itu memberi makan buaya peliharaan dikabarkan terpeleset dan jatuh hingga masuk ke dalam kolam penangkaran buaya.
Tubuh korban pun tampak tercabik di bagian perut dan dada.
Tangan kanannya juga disebutnya nyaris putus.
Kapolres Tomohon, AKBP Raswin Sirat mengakui kasus ini masih dalam penyelidikan.
"Kami masih lidik dan mengetahui apakah buaya tersebut memiliki surat ijin atau tidak" jelas Sirait.
Lebih lanjut, Sirait menambahkan jika pemilik buaya ini tidak memiliki surat ijin, maka ia akan ditahan.
Hingga saat ini, Polisi juga masih mencari pimpinan perusahaan pembibitan mutiara yang juga pemilik buaya tersebut.
• Bakal Dinikahi Sule, Naomi Zaskia Bongkar Rahasianya dengan Mantan Pacar, Putus Gara-gara ini
• Sule Nikah, Naomi Zaskia Akhirnya Akui Sosok Sule Pria Idaman, Rizky Ikut Bagikan Kabar Bahagia
• Sule Rencanakan Menikah di Bulan April 2019, Naomi Zaskia: Doakan yang Terbaik untuk Kita Berdua
Cerita Deasy Tuwo Viral
Cerita detik-detik Deasy Tuwo, wanita di Minahasa, Sulawesi Utara digigit buaya peliharaan hingga tewas saat memberi makan menjadi berita viral di media sossial (medsos).
Kejadian mengerikan diketahui dari unggahan akun Instagram @makassar_iinfo pada Jumat (11/1/2019).
Akun tersebut mengunggah beberapa video yang menunjukkan proses evakuasi seorang wanita dari gigitan buaya.
Deasy yang saat itu hendak memberi makan buaya peliharaannya terpeleset dan jatuh masuk ke kandang buaya.
Karena buaya tak mau melepaskan gigitannya, warga pun mengalami kesulitan saat mengevakuasi tubuh Deasy.
Proses evakuasi tubuh Deasy dari gigitan buaya ini bahkan sampai melibatkan tentara dan polisi.
Garis polisi atau police line terlihat mengelilingi lokasi kejadian.
UPDATE INFO : VIDEO Evakuasi seorang wanita, yang di makan oleh seekor buaya, yang juga peliharaannya sendiri, warga kesulitan, sebab buaya tersebut tak mau melepaskan korban dari gigitannya... . geser dan simak videonya.. . Kejadian di Minahasa (11 Januari 2019) . . . . . . . . ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ Punya info ??? Jangan lupa kirim dan tag kami yaaa ???? . . #jakarta #jakartainfo #bandung #bekasi #bogor #depok #bandung #malang #jogja #samarinda #aceh #medan #manado #palu #kendari #maluku #papua #bali #palembang #ntt #ntb #gorontalo #ambon #makassar #makassarinfo #visitsulsel #exploresulsel
Sementara itu, dilansir dari Tribun Manado (grup Surya.co.id) diketahui Deasy bekerja sebagai seorang Kepala Laboratorium di CV Yosiki, sebuah perusahaan pembibitan mutiara milik orang Jepang.
Setiap harinya, selain menjaga lab, Deasy juga bertugas memberi makan buaya peliharaan pimpinan perusahaannya tersebut.
Hal ini diketahui dari penuturan Erling Rumengan (37), Kepala Jaga VII, Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa.
Erling juga merupakan orang pertama yang menemukan jasad Deasy Tuwo di kolam penangkaran buaya tersebut.
Karena saat itu, Erling memang tengah mencari keberadaan Deasy.
Erling bersama rekannya sempat mengecek ke dalam perusahaan dan masuk ke areal perusahaan pembibitan mutiara.
Namun, sesampainya di sana mereka tak menemukan siapapun.
Sampai akhirnya Erling dan rekannya melihat ada sebuah benda terapung yang menyerupai tubuh manusia di kolam tempat peliharaan seekor buaya.
Erling yang penasaran pun segera menghampiri ke arah kolam dan menemukan tubuh Deasy di sana.
Karena takut, Erling pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tombariri.
"Kami penasaran saat melihat ke arah kolam buaya, ada benda mengapung, ternyata tubuh Deasy.
Kami takut menyentuhnya dan melaporkan kejadian tersebut di Polsek Tombariri" katanya.
Saat ini, pihak kepolisian tengah mencari pimpinan perusahaan pembibitan mutiara yang berlokasi di Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri.
"Kita masih mencari pemilik buaya tersebut, selain itu juga kami sudah berkoordinasi dengan Camat dan hukum tua" ujar Kapolres Tomohon, AKBP Raswin Sirait.