Imbas Awan Mirip Tsunami, 5 Pesawat Berputar-putar di Langit Makassar saat Akan Mendarat
Munculnya awan menyerupai gelombang tsunami di langit Makassar sempat menghambat penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
jika awan cumulonimbus ini berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, khususnya, pada pesisir barat dan selatan.
“Awan cumulonimbus bisa terjadi di beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Bahkan, di Kota Makassar awan ini bisa tumbuh kembali,” tuturnya.
Nur Asia Utami menambahkan, jika awan cumulonimbus ini sangat berbahaya.
Bahkan, membahayakan bagi lalu lintas penerbangan.
Awan di Puncak Semeru
Sebelumnya, fenomen awan yang tak biasa juga menyelimuti Puncak Gunung Semeru atau yang dikenal dengan sebutan Mahameru, Jawa Timur.
Puncak "para dewa" itu tertutup awan yang melingkar sehingga membuatnya seperti bertopi.
Kepala Subbagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat mengatakan, fenomena itu terjadi pada Senin (10/12/2018).
Fenomena itu merupakan fenomena biasa, tetapi jarang terjadi.

"Kejadiannya pada Senin kemarin tanggal 10 Desember 2018. Merupakan fenomena alam biasa yang jarang dan langka terjadi. Secara umum diduga karena adanya perubahan atau pergerakan angin di Puncak Semeru," katanya, Selasa (11/12/2018).
"Tapi secara pasti apa yang terjadi belum bisa disampaikan sehingga perlu ada penelitian lebih lanjut oleh pihak yang berkompeten," katanya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, fenomena itu terjadi lantaran tertutup awan jenis lentikularis atau altocumulus lenticularis.
Awan tersebut terbentuk karena pusaran angin di puncak.
"Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, bertopi. Puncak gunung tertutup awan jenis lentikularis atau altocumulus lenticularis. Awan ini terbentuk akibat adanya pusaran angin di puncak," tulis Sutopo dalam akun instagramnya, @sutopopurwo.
Sutopo menyampaikan, fenomena itu merupakan fenomena biasa dan pernah dialami oleh puncak gunung lainnya.