Terungkap Sosok Abdullah Fitri Setiawan alias Dufi yang Mayatnya Ditemukan dalam Drum
Terungkap mayat dalam drum ternyata mantan wartawan Abdullah Fitri Setiawan alias Dufi. Polisi sedang menelusuri motif pembunuhan
Hingga kini polisi masih menyelidiki motif pembunuhan tersebut.
Pihak keluarga juga meminta agar polisi menuntaskan kasus kematian Dufi.
Doni mengatakan keluarga ingin motif pembunuhan segera diungkap.
"Bagaimana pun kami pengin tahu motifnya kenapa, karena selama yang kami ketahui semasa hidupnya almarhum tidak pernah mencari musuh," kata Doni setelah pemakaman Dufi di TPU Semper, Jakarta Utara.
Menurut Doni, Dufi memang biasa berdebat dalam konteks pekerjaannya.
Tapi, perdebatan Dufi tak pernah berniat untuk menyakiti hati orang lain.
"Kalau cari musuh sampai akhirnya kayak begini sepertinya mustahil, apakah ada persaingan bisnis atau apa," ujar Doni.
Doni mengatakan, mobil milik Dufi hilang pada Jumat (16/11). Mobil Dufi hilang saat akan pergi kerja dari Stasiun Rawabuntu, yang terletak di Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
"Kepolisian belum ada titik terang bahwa ini memang ini mobilnya, tetapi pelat nomor sudah dicatat kepolisian, fotokopi STNK sudah diterima," ucapnya.

Lokasi penemuan jasad Dufi di kawasan Industri Kembang Kuning, Kampung Narogong, RT 10/3, Desa Kembangkuning, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, dikenal sebagai lokasi rawan kejahatan.
Di lokasi tersebut minim Penerangan Jalan Umum. Lokasi penemuan mayat dalam drum berada di tepi jalan yang menghubungkan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi.
Jarak antara jalan dengan lokasi temuan sekitar 1 meter. Lokasi pemukiman warga pun cukup jauh sekitar 500 meter.
Lokasinya penemuan mayat dalam drum dipenuhi tumbuhan ilalang yang cukup luas dan diapit pabrik Galvanis, pabrik karpet dan pabrik galon.
Subianto (56), warg setempat mengatakan ruas jalan itu sangat rawan ketika dilintasi pada malam hari.
"Kalau malam jalan ini enggak pernah digunain warga, paling mobil-mobil pabrik aja. Kan disini kawasan pabrik seperti Galvanis, pabrik galon disebelahnya pabrik karpet," kata Subianto kepada TribunnewsBogor.com yang menemuinya di lokasi, Senin.