5 Fakta Baru Hasil Pencarian Korban Lion Air JT610, Temukan Tas Isi Uang hingga 24 Kantong Jenazah

Fakta baru dari penemuan korban Lion Air JT610, dari tas berisi uang hingga 24 kantong jenazah.

Penulis: Akira Tandika | Editor: Adrianus Adhi
AFP PHOTO/Resmi Malau
Anggota Basarnas melakukan persiapan untuk melakukan pencarian korban pesawat Lion Air JT610, Senin (29/10/2018). 

"Kami menemukan berbentuk sampah, tetapi begitu kami mendekat, banyak tas-tas seperti yang kita lihat ini dan ternyata tumpukan itu bukan semata sampah, tetapi ada potongan tubuh," kata Harto dikutip dari KOmpas.com dalam artikel '4 Fakta Baru Kecelakaan Lion JT 610, Perintah Jokowi hingga Temuan Seragam Pramugari'.

Sementara itu, hingga hingga Senin (29/10/2018) malam, setidaknya sudah ada 9 kantong jenazah yang berisi potongan tubuh manusia.

Potongan ini ditemukan di perairan Tanjung Karawang, lokasi kecelakaan pesawat Lion Air JT 619.

Baca: Curhat Alfiani Pramugari Lion Air JT610 Sebelum Terbang Pada Mantan Gurunya, Aku Ingin Bahagia’

Baca: Pesan Terakhir Korban Lion Air Asal Surabaya pada Keluarga, Ia Kirim Beberapa Menit Sebelum Jatuh

3. Tak ada jejak badan pesawat di titik hilangnya kontak

Personel Basarnas melakukan penyelaman guna mencari korban serta puing pesawat Lion Air JT610.
Personel Basarnas melakukan penyelaman guna mencari korban serta puing pesawat Lion Air JT610. (Doc. Basarnas)

Direktur Operasional Basarnas Brigjen Bambang Suryo mengatakan, tim pencarian tidak menemukan badan pesawat Lion Air JT-610 di lokasi terakhir pesawat tersebut hilang kontak.

"Lokasi koordinat sudah kami tentukan bahwa last contact. Begitu dilakukan penyelaman tidak ada. Mungkin tempat lain, di tempat yang bukan last contact itu," kata Bambang seperti dikutip dari artikel Kompas.com berjudul 'Basarnas Tak Temukan Badan Pesawat Lion Air di Koordinat Lokasi Hilang Kontak'.

Bambang menyebutkan, pergeseran atau perubahan posisi badan pesawat tersebut bisa terjadi karena arus bawah laut.

Selain itu, Bambang juga menyebutkan penyebab lain yang bisa mengubah posisi badan pesawat yakni, karena koordinat saat hilang kontak yang kurang tepat.

4. Kabar pesawat Lion Air JT610 meledak dibantah oleh KNKT

Anggota BAsarnas mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk menyelam untuk mencari korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610.
Anggota BAsarnas mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk menyelam untuk mencari korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610. (Doc. Basarnas)

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) Soerjanto Tjahjono menduga pesawat Lion Air JT 610 hancur saat jatuh membentur permukaan air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

"Karena kecepatannya tinggi. Waktu impact itu ya kemungkinan besar akan tidak utuh," ujar Soerjanto dikutip dari Kompas.com dalam artikel 'Ketua KNKT Duga Pesawat Lion Air Hancur Saat Menyentuh Permukaan Laut, Bukan Meledak di Udara'.

Soerjanto meyakini, pesawat tidak meledak di udara karena serpihan pesawat tidak menyebar jauh dari titik jatuhnya pesawat.

"Kalau pecah di udara, sebarannya berkilo-kilo. Tapi, ini kan cuma di titik itu saja," ujar Soerjanto.

5. Proses evakuasi sementara temukan 24 kantong jenazah

Ditemukannya 24 kanton jenazah oleh tim Basarnas yang berisi potongan tubuh manusia dan diduga milik korban pesawat Lion Air JT610.
Ditemukannya 24 kanton jenazah oleh tim Basarnas yang berisi potongan tubuh manusia dan diduga milik korban pesawat Lion Air JT610. (AFP PHOTO/Resmi Maulu)

"Informasi per 29 Oktober 2018 bahwa telah menerima konfirmasi dari Basarnas yaitu 24 kantong jenazah. Upaya evakuasi seluruh penumpang, kru, dan pesawat JT-610 yang mengalami kecelakaan pada Senin di perairan Karawang, Jawa Barat, akan terus dilakukan," kata Corporate Communication Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dikutip dari Kompas.com dalam artikel 'Lion Air: Pencarian Korban Hari Pertama, Basarnas Temukan 24 Jenazah'.

Ke-24 kantong jenazah tersebut selanjutnya akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk proses identifikasi.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved