Kilas Balik

Selain Tragedi Pesawat Woyla, Inilah 4 Kasus Pembajakan yang Menunjukkan Peran Pasukan Khusus TNI

Pasukan khusus TNI seperti Kopassus, Kopaska, dll kerap menunjukkan perannya dalam menangani beberapa kasus pembajakan. Simak kisahnya!

ist
Ilustrasi 

Kopassus hanya butuh waktu tiga menit untuk menumpas para pembajak dan membebaskan para sandera.

Ternyata, bukan sekali ini pasukan khusus TNI menunjukkan kehebatannya dalam menangani kasus pembajakan

Berdasarkan catatan kompas, ada beberapa kali penyanderaan yang bisa digagalkan pasukan khusus TNI, Kopassus, Marinir dan Kopaska. Berikut ini di antaranya:

1. Merpati Air 4 April 1972

Sebelum pembajakan terhadap DC-9 Garuda Woyla, Kompas mencatat setidaknya ada dua pembajakan pesawat pada tahun 1972 dan 1977. Dua pembajakan tersebut sama-sama ditumpas tanpa korban jiwa.

Pembajakan pertama dialami oleh penerbangan Merpati Nusantara Airlines (MNA) rute Surabaya-Jakarta pada 4 April 1972.

Pembajak tunggal Hermawan dengan bekal dua granat tangan meminta pesawat memutar haluan untuk kemudian mendarat di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta.

Ketika itu, MNA 171 membawa 36 penumpang dengan 7 awak pesawat. Hermawan meminta uang tebusan Rp 20 juta dan sebuah parasut untuk terjun bebas.

Jika tidak dipenuhi, dia mengancam akan meledakkan pesawat.

Menteri Perhubungan Frans Seda, ketika itu, berang mendengar pembajakan itu.

Dia menyatakan, pembajakan tidak dapat ditolerir dan memerintahkan supaya pembajak ditangkap hidup-hidup atau "dikorbankan".

Akhirnya, diam-diam ban-ban pesawat itu dikempiskan sehingga pesawat tidak dapat lepas landas.

Dalam sebuah kesempatan, pilot pesawat itu, Hindiarto Sugondo, menangkap lemparan pistol dari anggota AURI dari luar pesawat.

Dor, dor, dor! Dengan pistol itu, Hindiarto tanpa ampun menembak mati Hermawan.

2. Garuda 5 September 1977

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved