Berita Ekonomi Bisnis

Dua Perusahaan Baja di Surabaya Resmi Dimerger, GDS Diyakini Naikkan Kinerja

Dua perusahaan pabrik baja di Surabaya, PT Jaya Pari Steel Tbk (kode bursa JPRS) dan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) resmi merger menjadi PT GDS.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Parmin
surya.co.id/sugiharto
Pekerja mengamati proses pembuatan baja lembaran di pabrik baja Gunawan Dianjaya Steel di kawasan Margomulyo Surabaya, Kamis (27/9/2018). PT Gunawan Dianjaya Steel (GDS) Tbk dan PT Jaya Pari Steel (JPS) Tbk memilih melakukan penggabungan usaha menjadi satu alias merger untuk lebih siap bersaing di pasar industri baja yang semakin ketat. 

Selain itu untuk proyek-proyek nasional, produk GDS bergabung dengan produk baja dari perusahan lain untuk mendukung kebutuhan proyek yang dikembangkan oleh BUMN Karya.

Hadi tidak bisa menyebutkan infrastruktur mana yang menggunakan baja GDS, yang pasti pembangunan jalan tol di Jawa Tengah, karena kontur geografis daerahnya, membuat kebutuhan jembatan besar, sehingga kebutuhan baja juga ikut besar.

Sementara terkait dengan persaingan pasar, dengan masuknya produk baja dari Tiongkok akibat imbas perang dagang Tiongkok - Amerika Serikat (AS), GDS mengaku tidak keder. Mengingat pemerintah sudah memberikan regulasi anti dumping dimana ada aturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) untuk produk impor.

"Kalau hitung-hitungan tenaga kerja, lokasi pabrik, dan lainnya, TKDN kita lebih unggul dan mampu bersaing," ungkap Hadi yang menyebutkan bila GDS saat ini ada di empat besar pabrik baja di Indonesia.

Terkait fluktuatif nilai tukar rupiah atas dolar AS, diakui membuah harga baja ikut naik. Hal itu membuat harga di pasar juga naik.

"Tapi untungnya demand tidak sensitif terhadap kenaikan harga baja. Karena memang proyek harus jalan terus," tandas Hadi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved