Bom Surabaya
Kisah Pilu 4 Anak Bomber yang Selamat, Polisi Sebut Ada Campur Tangan Tuhan, Begini Kondisinya
Serangan bom yang terjadi di wilayah Surabaya dan Sidoarjo Minggu (13/5/2018) dan Senin (14/52018) menguak fakta memilukan.
Penulis: M Taufik | Editor: Parmin
Saat itu, Roni mengaku melihat anak perempuan menangis dan menyangkut di motor bersama ibunya.
"Saya teriak, berdiri nak. Saya takut mobil yang terbakar meledak," jelas Roni.
"Saya langsung angkat anak itu," aku AKBP Roni Faisal Saiful Faton.
"Saya bopong, yang penting anak itu segera dibawa ke rumah sakit," lanjutnya.
Baca: Miris! Pelaku Bom Polrestabes Surabaya Tinggalkan Hutang Belasan Juta, Pengakuan Tetangga Bikin Syok
Ditambahkan Rony, kondisi anak tersebut terluka dan berdarah akibat posisinya yang berada di belakang motor peledak.
"Luka berdarah semua. Meledak motor di depan, dia di belakang bersama ibunya. Kondisi ibunya meninggal," kata Rony.
Ia melihat anak tersebut tergeletak, namun kemudian tubuhnya bergerak dan mencoba bangun.
Seketika, kata Ronny tangannya lekas merangkul anak itu dan menggendongnya.
"Dia linglung berdarah-darah, luka. Saya pikir pingsan kok bangun saya ambil," terangnya.
"Posisi saya di depan samping. Saya langsung lari, panggilan hati," tambahnya.
Baca: Peran Istri Rendi Irwan Tampil apik di Persebaya, Selipkan Surat Cinta di Donat Rendi

Baca: Kondisi Terbaru Bripka Rendra, Polisi yang Halangi Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Surabaya
Anak kecil tersebut belum diketahui identitasnya secara rinci.
Namun, identitas mulai terkuak dari tulisan di celana dalamnya.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebutkan identitas anak kecil, terungkap dari tulisan di celana dalam.
Inisial nama yang tertulis di celana dalam anak kecil tersebut ialah AIS.
Belum dapat dijelaskan apakah itu nama asli atau sekadar inisial. Sang anak telah dilarikan di rumah sakit.