Berita Entertainment
Miris! Pelaku Bom Polrestabes Surabaya Tinggalkan Utang Belasan Juta, Pengakuan Tetangga Bikin Syok
Banyak masyarakat yang bertanya-tanya tentang sosok pelaku yang nekat meledakkan diri di Polrestabes Surabaya. Berikut rangkumannya!
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
SURYA.co.id - Serangan bom di markas Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) menyentak perhatian publik.
Serangan ini membuat empat pelaku tewas, dan seorang yang masih berusia delapan tahun selamat dan masih dirawat di rumah sakit.
Serangan yang berlangsung pukul 08.50 ini juga melukai empat polisi dan enam masyarakat sipil.
Baca: Kondisi Terkini Ais, Anak Bomber di Polrestabes Surabaya, Pandai Bela Diri Akan Dikirim ke Malaysia
Baca: Kisah Pilu 4 Anak Bomber yang Selamat, Polisi Sebut Ada Campur Tangan Tuhan, Begini Kondisinya
Baca: Kelakuan Wanita Pengebom Polrestabes Surabaya ke Warga Sebelum Beraksi Sungguh Tak Disangka
Baca: Ngeri! Polisi Temukan Buku Panduan Milik Teroris, Ternyata Mereka Diajari Berbaur dengan Warga
Baca: Pelaku Pengeboman Tega Melibatkan Anaknya Sendiri, Begini Penjelasan Pakar Terorisme Internasional
Baca: Terkuak Kehidupan Mengerikan Para Simpatisan ISIS, Begini Pengakuan Dari Mantan Anggotanya
Baca: Di Balik Desain Majalah ISIS yang Modern & Elegan, Ternyata Berisi Berbagai Rayuan Maut
Baca: Tanggapan Deddy Corbuzier Tentang Teror Bom di Surabaya Banjir Pujian Netizen, Begini Isinya!
Banyak masyarakat yang bertanya-tanya tentang sosok pelaku yang nekat meledakkan diri di markas polisi tersebut. Berikut rangkumannya:
1. Tertutup
Pelaku bom bunuh diri adalah Tri Murtiono bersama istri dan tiga anaknya.
Tri Murtiono, istri dan dua anaknya tewas seketika usai meledakkan diri.
Sementara anak perempuan berinisial Ais (8) selamat.
Selama ini keluarga Tri Murtiono tinggal di Jalan Tambak Medokan Ayu VI Surabaya.
Mereka terkenal cukup tertutup dari tetangganya.
Suwito Ketua RT 08 RW 02 mengatakan keluarga ini baru tinggal sekitar empat bulan di Medokan Ayu.
Sehari-hari dia bekerja sebagai pengusaha teralis besi.
"Orangnya biasa aja, kesehariannya interaksi juga kurang, jadi tertutup," kata Suwito.
Dalam kesehariannya yang tertutup, Tri Murtiono sempat sesekali terlihat di kegiatan warga seperti penjagaan siskamling.
Baca: Kisah Lengkap Bocah Perempuan 7 Tahun yang Ikut Ngebom Polrestabes Surabaya Kuras Air Mata

Baca: 15 Tahun Berlalu, Rhoma Irama Masih Tolak Tampil Bareng Inul Daratista, Sikap Inul Banjir Simpati
Baca: VIDEO - Fakta Mengejutkan Tentang Kakak Beradik yang Ikut Orangtuanya Bom 3 Gereja di Surabaya