Berita Blitar

Daihatsu Xenia Tabrak KA Gajayana di Blitar, Sirine di Perlintasan Tak Berpalang Pintu Itu Mati

Saat peristiwa kecelakaan terjadi sirine di perlintasan kereta api itu mati, hanya lampu peringatannya yang menyala.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
surya/samsul hadi
Kondisi sirine di perlintasan kereta api Kelurahan Gedog, Kota Blitar, mati. Hanya lampu peringatannya yang menyala. 

SURYA.co.id | BLITAR - Kondisi perlintasan kereta api di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, yang menjadi lokasi kecelakaan antara Daihatsu Xenia dan Kereta Api Gajayana tidak berpalang pintu.

Perlintasan kereta api itu hanya dilengkapi lampu peringatan dan sirine.

Tetapi, saat peristiwa kecelakaan terjadi sirine di perlintasan kereta api itu mati, hanya lampu peringatannya yang menyala.

"Sirinenya mati, hanya lampu peringatannya yang menyala," kata Heri Sujito, warga yang tinggal di dekat perlintasan kereta api.

Dia mengatakan kondisi sirine di lokasi mati sudah lama. Tetapi, sampai sekarang tidak ada perbaikan.

Padahal, bunyi sirine itu penting untuk memperingatkan pengendara saat hendak melintas di perlintasan kereta api.

"Lokasi sini jalur padat kendaraan yang hendak ke arah kota," ujarnya.

Wakil Kepala Stasiun Kota Blitar, M Nur Ghozuli mengatakan sirine di perlintasan kereta api memang mati.

Petugas sudah mengecek saat ada kereta api lewat, sirine di lokasi tidak berbunyi.

Tetapi, menurutnya, rambu-rambu yang ada di perlintasan kereta api bukan wewenang PT KAI.

"Rambu-rambu di perlintasan kereta api wewenangnya Dinas Perhubungan (Dishub). Tadi sudah kami cek saat kereta api lewat sirinenya memang tidak berbunyi," katanya.

Ghozuli juga menyayangkan sikap warga setempat yang kurang peduli dengan kondisi rambu-rambu di perlintasan kereta api.

Seharusnya, warga segera melaporkan kondisi rambu-rambu di perlintasan kereta api itu ke Dishub.

"Di rambu-rambu itu ada nomor teleponnya, kalau ada kerusakan warga bisa menghubungi nomor telepon itu agar segera diperbaiki," ujarnya.

Baca: Belajar Mengemudi, Warga Blitar Ini Malah Tabrak KA Gajayana yang Melintas, Nasibnya. . .

Baca: Kronologi Xeni Tabrak KA Gajayana di Blitar, Pengemudi Ternyata Sempat Hentikan Mobil

Baca: Kemesraan Panji Trihatmodjo dan Istri Bule Varsha Strauss, dari Menara Eiffel hingga ke Pedalaman

Baca: Melahirkan saat Ujian SBMPTN, Bayi Selamat tapi Ibunya Harus Menerima Keputusan Menyakitkan

Sekadar diketahui, jumlah perlintasan kereta api khusus di Kota/Kabupaten Blitar ada 58 perlintasan.

Dari total itu, yang sudah berpalang pintu dan berpenjaga sekitar 18 perlintasan.

Selebihnya, sebanyak 40 perlintasan kondisinya belum berpalang pintu dan tak berpenjaga.

Sedangkan data di Dishub Kota Blitar mencatat jumlah perlintasan sebidang di Kota Blitar ada 18 perlintasan.

Dari total itu, sebanyak delapan perlintasan sebidang sudah berpalang pintu.

Sedangkan delapan perlintasan lagi kondisinya belum berpalang pintu.

Dari delapan perlintasan yang belum berpalang pintu ini hanya tiga perlintasan yang sudah dipasang early warning system (EWS).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved