Berita Tuban
Fakta Lengkap Jembatan Babat-Widang Ambruk, Nomor 6 Tragis dan Dramatis
Peristiwa mengerikan terjadi saat jembatan Babat-Widang tiba-tiba ambruk pada Selasa (17/4/2018) jam 11.00 WIB.
Penulis: M. Sudarsono | Editor: Tri Mulyono
Serta sepeda motor nopol L-3466-DJ yang dikendarai Ubaidilah Masum, warga Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Tuban, berpenumpang Muhammad Rizal, warga Desa Sumurgenduk, Kecamatan Babat, Lamongan.
"Yang meninggal dunia Mukhlisin, lainnya ada yang mengalami luka ringan maupun berat. Bahkan, Saiful Arif tidak apa-apa juga, sehingga langsung pulang ke rumah,'' ujar Kapolres kepada sejumlah wartawan.
Petugas yang berada di lokasi masih melakukan evakuasi kendaraan truk yang terperosok. Selain itu, juga untuk memastikan apakah masih ada korban lain atau tidak.
"Setelah dievakuasi korban hanya lima. Sudah diangkat semua, satu meninggal," terang Mantan Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya itu.
Lebih lanjut Sutrisno menambahkan, untuk korban yang mengalami sejumlah luka ringan dibawa ke Puskemas Widang. Namun, tak lama kemudian dirujuk di RSUD Tuban.
Untuk yang mengalami luka berat langsung dibawa di RS Muhammadiyah Babat.
"Ada yang sudah pulang, ada yang dirujuk di rumah sakit, dan untuk yang meninggal dibawa ke RSU Sugiri," pungkasnya.
6. Sopir Truk Sempat Pegang Tangan Saksi Sebelum Tewas

Pengemudi dump truck nopol W 9351 US, Mukhlisin ternyata masih sempat memegangi dan menarik tangan saksi, Yusron (37) warga Babat yang menolong dan mengevakusi korban.
Mukhlisin adalah korban meninggal akibat terjun saat jembatan Widang Tuban-Babat Lamongan ambruk.
Yusron adalah saksi yang tahu persis saat kejadian.
Ketika kejadian, ia berada di ujung jembatan Selatan dan menyaksikan kejadian bagaimana ketiga dump truk itu jatuh bersama ambruknya jembatan.
"Ketika saya turun menolong, korban sempat berpegangan dan menarik tangan saya kuat-kuat," ujarnya.
Memang korban tidak bisa berbicara dan melihat saksi. Karena kepalanya tenggelam di kedalaman air Sungai Bengawan Solo.
Namun, saat Yusron menarik tangan korban, Mukhlisin juga merespon mencengkeram tangan saksi, sepertinya meminta bantuan agar bisa keluar dari dalam kendaraan nahas yang dikemudikannya.
"Saya terasa betapa kuatnya cengkeraman tangan korban memegangi tangan saya," ungkap Yusron.
Dia juga berusaha menarik korban, tapi berat karena mungkin terjepit. Apalagi pintu dump truck tidak bisa dibuka.
Kemudian ada seorang warga lain yang ikut membantu menolong, dan baru korban berhasil ditarik keluar.
Sayang, saat berhasil ditarik, korban sudah dalam keadaan meninggal.
Dari kejadian hingga korban berhasil dievakuasi memang cukup lama, hampir 30 menit.
Korban meninggal karena tenggelam dan tubuhnya kemasukan air, bukan karena benturan.
"Tubuhnya utuh dan tidak banyak luka," katanya.