Khofifah dan Emil Menuju Jatim 1
Khofifah Minta Restu Ribuan Jamaah Toriqoh di Kediri
Bacagub Jatim, Khofifah Indar Parawansa meminta restu dari ribuan jemaah toriqoh di ponpes Ringin rejo DPD Itqon Cabang Kediri.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Bakal Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU, mengakhiri lawatannya di Kediri, Minggu (4/2/2018), dengan bertemu ribuan jamaah toriqoh di Ponpes Ringin Rejo DPD Itqon Cabang Kediri Sembak Grogol, Kabupaten Kediri.
Hadir mendampingi Khofifah, Pengurus Pusat Muslimat NU Nyai Hj Machfudhoh yang juga putri dari KH Wahab Chasbullah, Jombang. Selain itu Khofifah juga tampak dihadiri oleh Ketua Tim Pemenangan Pasangan Khofifah-Emil, M Roziqi.
Kegiatan itu sekaligus acara silaturahim DPW dan DPD dan Imam Khususiyah Jamiyah Toriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah Al Mutabaqoh Pusat Jombang di kawasan Grogol, Kabupaten Kediri.
Jamaah toriqoh sudah sejak siang menunggu kehadiran tokoh Muslimat tersebut.
Begitu Khofifah tiba di lokasi tersebut, jamaah toriqoh segera melantunkan salawat menyambut Khofifah.
Khofifah segera didapuk untuk memberikan ceramah dan sambutan di depan sekitar seribu jamaah itu.
"Senang saya bisa menyapa panjenengan semua. Dalam kondisi sehat badannya, sehat rohaninya. Banyak yang masih merasa rezeki itu dinilai hanya dengan uang, padahal sehat itu juga rezeki, panca indra yang sehat juga rezeki," kata Khofifah.
Di sela-sela ceramah, Khofifah juga mengajak jamaah toriqoh untuk bersalawat. Hal itu ia lakukan untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah. Ia berpesan pada jamaah yang hadir untuk selalu menjaga ukhuwah dan tidak membawa masalah yang bisa mengganggu ukhuwah sesama muslim.
"Kadang orang merasa memiliki kunci surganya masing-masing. Lha ini yang akan mengganggu ukhuwah Islamiyah," ucapnya.
Ia lalu sempat menceritakan beberapa momen kedekatannya dengan KH Abdurrahman Wachid, Presiden RI Ke 4.
Saat itu, ia mengaku sebagai orang yang ditugasi untuk menelepon para calon menteri.
Ia sama sekali tidak terpikir untuk menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan.
Namun ternyata Allah berkehendak lain. Salah seorang pejabat yang ditunjuk sebagai menteri peranan wanita menolak.
"Beliau menolak, justru meminta saya yang menjadi Menteri. Karena menurut beliau yang pantas menjadi menteri adalah wanita yang masih muda seperti saya, karena beliau saat itu usianya sudah 70," kata Khofifah.
Oleh sebab itu, ia kembali meminta pertimbangan ke Gus Dur.