opini

Memahami Anton Lucas, Diplomasi Pendopo dan Gamelan Sekar Laras

ibarat kekasih yang sedang menjalin kasih, putus sambung mewarnai hubungan Indonesia-Australia, untuk itu pandangan Anton Lucas layak disimak ...

Editor: Tri Hatma Ningsih
duncan graham
Anton Lucas 

“Untuk mengubah ini, kita semua perlu berbuat lebih banyak dan itu termasuk orang Indonesia yang belajar di Australia dan orang-orang Indonesia mengadakan seminar tentang Australia,” komentar Lucas. “Jika kita kehilangan satu generasi terpelajar, kita tidak akan mendapatkannya kembali. Niat baik saja tidak cukup kuat,“ putusnya.

Kegagalan untuk menjelaskan tanggapan orang Indonesia terhadap eksekusi Andrew Chan dan Myuran Sukumaran (termasuk menarik pulang duta besar di tahun 2015), dan tanggapan media Australia terhadap pembebasan ratu ganja Schapelle Corby tahun 2017, adalah peluang yang terlewatkan.

Lucas percaya bahwa, “kita perlu menceritakan kisah kita tentang sejarah, multikulturalisme dan nilai-nilai kita, seperti keragaman dan persamaan. Seperti di pendopo, kita seharusnya saling mendengarkan dan merefleksikan hubungan yang kita inginkan.”

"Seperti yang telah kita lakukan di Konferensi Terbuka Dewan Indonesia (ICOC) baru-baru ini yang baru saja berakhir," dia merenung. “Sungguh, mahasiswa-mahasiswa Indonesia sangat menginspirasi,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved