Lebaran 2017
Trump Pilih Tak Gelar Buka Bersama, Begini Reaksi Tokoh Muslim AS
Sebagai ganti buka puasa bersama, Trump dan istrinya Melania hanya mengeluarkan ucapan Selamat Idul Fitri sekaligus menandai berakhirnya Ramadan.
“Tahun ini, puasa dimulai ketika dunia meratapi korban-korban tak berdosa akibat perbuatan teroris barbar di Inggris dan Mesir, perbuatan bejat yang bertentangan dengan semangat Ramadan,” demikian pernyataan Gedung Putih pada Mei 2017. “Perbuatan itu justru memperkuat tekad kami memberantas terorisme,” lanjutnya.
Pernyataan Trump itu sangat bertolak belakang dengan sikap Barack Obama yang kala menjabat presiden langsung mengumumkan acara buka puasa bersama.
Obama juga memuji masyarakat Muslim dan menyebut kontribusi mereka bagi Amerika Serikat.
“Kaum Muslim AS telah menjadi bagian dari keluarga Amerika Serikat sejak dibentuk. Kami ingin mengajak seluruh warga AS ikut merayakan Ramadan,” demikian pesan Gedung Putih saat itu.
Absennya buka bersama ini mempersempit peluang pemerintah Trump untuk merangkul komunitas Muslim.
Para ulama AS selama ini merasa dikewakan oleh Trump melalui pernyataan-pernyataannya yang kontroversial, seperti usulan untuk menghalangi kaum muslim masuk AS.
Imam Talib Shareef, presiden Masjid Nasional di Washington DC, menyebut keputusan Trump itu mengecewakan.
“Penghentian (buka bersama ) itu tidak mengirimkan pesan yang baik,” kata Talib Shareef.
“Anda punya waktu untuk main golf dan lain-lain. Bagaimana mungkin Anda tidak punya waktu untuk masyarakat yang membutuhkan bimbingan,” katanya.
Untuk diketahui, ucapan selamat Lebaran itu diberikan setelah Trum ketahuan mengunjungi lapangan golf miliknya yang terletak di Virginia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/berita-donald-trump_20170121_070917.jpg)