Berita Madiun

Enam Surat Al-Quran Hilang, MUI Sidak Toko Buku di Madiun

Dari tiga orang yang membeli Al Quran, seorang mengembalikan dan dua orang sampai hari ini, belum mengembalikan,"kata pengelola TB Media kepada rombo

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Yoni
Surya/Doni Prasetyo
Tim Gabungan dari MUI dan Kemenag Kota Madiun meneliti sejumlah Al Quran di Toko Buku Media, Kota Madiun, untuk mencari Al Quran tidak lengkap dan tidak urut, yang ditengarai terbitan Karya Agung Surabaya. 

SURYA.co.id | MADIUN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madiun dan Kementerian Agama (Kemenag) setempat, sejak beberapa hari ini keluar masuk toko buku (TB) di wilayah Kota Madiun,Jatim untuk mencari Al-Quran yang dicetak tidak lengkap, sehingga ada enam surat yang hilang.

Keenam surat yang tidak dicetak di Al Quran itu yakni, Surat Al Fath, Al Hujurat, At Thuur, Ad Dhuhaa, Aj Jadiyah dan Al A'khaf, terdapat pada Juz 25 - 26.

Selain tidak lengkap, Al-Quran terbitan Karya Agung, Surabaya itu juga tidak urut, sesuai Wahyu yang diterima dari Allah.

Informasi dari tim itu, Al Quran tidak lengkap itu dibeli warga pelapor dari TB Media, yang beralamat di Jalan Panglima Sudirman, kawasan Kota Madiun.

Tak ayal, TB Media menjadi sasaran pertama penelitian tim gabungan ini. Namun setelah puluhan Al Quran yang dipajang di olak alik anggota tim ini, belum menemukan yang dicarinya.

"Memang ada seorang pembeli yang mengembalikan dan langsung kita kembalikan ke penerbit. Dari tiga orang yang membeli Al Quran, seorang mengembalikan dan dua orang sampai hari ini, belum mengembalikan,"kata pengelola TB Media kepada rombongan MUI dan Kemenag Kota Madiun kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Rabu (29/6/2016).

Kemudian dari TB Media, rombongan MUI dan Kemenag yang dipimpin Kepala Kemenag Kota Madiun Amir Shalahuddin itu beranggotakan sejumlah hafiz (penghafal Al Quran) menyasar sebuah toko buku di Jalan Biliton. Tapi usaha tim gabungan ini belum menemukan Al-Quran ganjil itu.

Rupanya, tim gabungan tidak putus ditengah jalan, lepas dari toko buku di Jalan Beliton. Tim gabungan masuk ke Mall Matahari, menuju lantai tiga, Toko Buku Gramedia. Tapi di toko buku ketiga ini, anggota tim yang mayoritas para hafiz itu belum juga menemukan Al- Quran yang tidak lengkap itu.

Selain tidak lengkap, menurut Ketua MUI Kota Madiun Sutoyo, ada surat yang cetakannya tidak urut, atau tidak sesuai dengan Wahyu yang turun dari Allah.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan Kepolisian dan Kemenag berdasarkan informasi yang kami terima. Saat ini kami kesulitan mencari identitas dua pembeli Al Quran yang di sebut pengelola TB Media, belum mengembalikan Al Quran tidak lengkap yang dibelinya itu,"jelas Ketua MUI Sutoyo.

Tika Apriliana, supervisor TB Gramedia Matahari di Kota Madiun, Gramedia selama ini tidak pernah menerima Al Quran, terbitan Karya Agung Surabaya.

"Rak buku kami menyediakan Al Quran, tapi tidak ada terbitan Karya Agung, Surabaya," kata Tika, seusai menerima rombongan Tim Gabungan dari MUI dan Kemenag Kota Madiun kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Sementara Kepala Kemenag Kota Madiun Amir Sholehuddin, terus akan melakukan pemantauan perkembangan Al Quran yang dicetak tidak lengkap dan urut sesuai Wahyu yang diterima dari Allah, juga melaporkan kejadian Al Quran terbitan Karya Agung Surabaua ini kepada Kantor Wilayah Kemenag di Surabaya.

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved