Lapsus Nasib Juara Ajang Pencarian

Manggung Sepi, Cak Mat Klantink Pilih Jualan Kerak Telur

“Kenapa harus malu. Saya dulu asalnya dari mana? Dari jalanan. Kalau sekarang kembali ke jalan, sudah biasa,” kata Cak Mat saat ditemui Surya di tempa

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni
surya/Benni Indo
Jualan -Lukin (bertopi) melayani pelanggan yang membeli kerak telornya di samping Plaza Marina, Jl Ketintang, Surabaya hampir sebulan ini. Anggota Klanthink yang menjadi juara 1 Indonesia Mencari Bakat itu mengaku tidak malu untuk jualan kerak telor, Rabu (16/3). 

Cak Mat mengakui sekarang orderan manggung sepi. Sebulan, hanya dapat dua sampai tiga orderan manggung.

Kadang-kadang juga tidak ada orderan sama sekali. Nama Klantink juga semakin tenggelam terutama di Surabaya. Untuk itu, personil Klantink mencari kerja sampingan agar dapur tetap mengepul. Cak Mat dan Lukin memilih jualan, sedangkan Wawan, dikontrak menjadi pemandu acara di salah satu televisi lokal Surabaya. Doweh membantu orangtua buka warung di rumah.

“Orderan di lokal memang sepi, kami banyak main di luar pulau, seperti Sumatera dan Kalimantan. Bulan depan, kalau jadi, kami akan main di Belitung. Kalau di lokal, kami sering main di acara sekolah dan kampus,” katanya.

Tetapi, ia memastikan Klantink tetap eksis sampai sekarang. Klantink masih rutin latihan tiap Selasa dan Jumat.

Sesibuk apapun, para personel Klantink masih menyempatkan kumpul untuk latihan pada hari itu. Sekarang Klantink merekrut satu personil lagi sebagai pengganti almarhum Budi. Klantink merekrut Marlboro, seorang pengamen di Terminal Joyoboyo sebagai pengganti Budi.

Maslukin menambahkan, Klantink masih punya angan-angan untuk membuat mini album. Sekarang Klantink sedang mempersiapkan untuk rekaman album tersebut. Mini album itu ada 10 lagu ciptaan Klantink.
“Sebenarnya, kami sudah punya banyak lagu ciptaan sendiri.
Sudah lama kami ingin membuat album. Tapi kondisi industri musik di Indonesia seperti ini. Musik-musik tradisional seperti kami kurang diminati. Padahal, di luar negeri, musik tradisional malah dihargai,” katanya.

Lukin merasakan hal itu ketika diundang main di Vietnam pada tahun lalu (2015). Mereka berada di Vietnam lebih seminggu. Mereka tampil dihadapan seniman dan pejabat Vietnam.

Ketika tampil, Klantink sempat menghilangkan unsur musik keroncong karena durasinya terlalu panjang. Ternyata, orang Vietnam malah meminta agar musik keroncong tetap dimainkan.

Walaupun sekarang nasib grup musik Klantink tidak semulus ketika mengikuti ajang pencarian bakat, Cak Mat dan Lukin tetap bersyukur.
Secara ekonomi, sekarang mereka lebih tertata dari pada sebelum mengikuti IMB. Sekarang, Cak Mat sudah bisa membeli rumah sendiri di Sidoarjo. Cak Mat, Lukin, dan Doweh juga bisa membelikan rumah untuk orangtua. Mereka patungan untuk membelikan rumah orangtua.

“Saya tetap bersyukur dengan kondisi sekarang. Ibaratnya, dulu, saya sering makan makanan sisa orang, kini sudah bisa punya rumah sendiri. Kalau ingin sukses memang seharusnya kami tinggal di Jakarta. Tapi saya tidak bisa meninggalkan komunitas di Surabaya. Saya masih sering nongkrong dengan teman-teman di terminal,” kata Cak Mat.

Ketua Kelompok Pengamen Jalanan (KPJ), Samsul Arifin mengatakan Klantink sebenarnya menjadi kebanggaan bagi pengamen di Terminal Joyoboyo.

Menurutnya, dari jalanan, Klantink bisa menjadi artis ibu kota. Ia sendiri pernah mengalami main bersama sebagian personil Klantink.
Terutama bersama Budi dan Cak Mat. Dulu sebelum ikut kompetisi pencarian bakat, Samsul sudah sering manggung bersama Cak Mat dan Budi. Mereka main di acara sunatan dan pernikahan dengan honor Rp 50.000 sampai Rp 100.000.

“Tapi sayang, personil Klantink kurang berpengalaman mengelola manajemen. Hal itu membuat kondisi Klantink semakin meredup. Apalagi setelah ditinggal Budi. Budi merupakan otak di Klantink. Dia menguasai hampir semua alat musik. Dia juga pandai mengaransemen lagu. Saya berharap Klantink tetap eksis dan tidak lupa dengan asalnya,” katanya. (sha/bni).

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved