Unas SMP dan MTs
Kunci Unas Made In Guru SMP Gresik Abal-abal
Dari tangan ketiga mahasiswa itu, kunci jawaban Bahasa Inggris itu dijual ke para siswa SMP dengan harga Rp 15.000 sampai Rp 20.000 per lembar.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Wahjoe Harjanto
SURYA.CO.ID | BLITAR - Tim Polres Blitar Kota mendapat jawaban dari Kemendiknas bahwa kunci jawaban Unas buatan guru SMPN di Gresik ditengarai abal-abal karena kebenarannya hanya 4 persen.
"Menurut Kemendiknas, ternyata kebenaran kunci jawaban itu hanya 3 sampai 4 persen. Selebihnya, itu salah semua," kata AKBP Yossy Runtukahu, Kapolres Blitar, Minggu (17/5/2015).
Yossy mengatakan, para pelaku telah menyesatkan para siswa dan hanya memanfaatkan kepanikan siswa ketika menghadapi Unas demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Karena itu, penyidik tak mengancamnya dengan dugaan membocorkan dokumen negara. Namun terancam hukuman lebih berat lagi. "Yakni, Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman 5 tahun penjara," ujarnya.
Yossy menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan, empat guru SMPN Gresik yang sempat diamankan beberapa hari di Polres Blitar Kota, akhirnya hanya satu yang dijadikan tersangka. Yakni, Sl, guru honorer SMPN di Gresik, sedang yang tiga dipulangkan.
"Semuanya memang belum ada yang ditahan, meski sudah ada yang jadi tersangkanya. Buat tiga guru itu, suatu saat bila diperlukan, bisa dipanggil lagi karena hanya sebagai saksi," paparnya.
Ditambahkan, berdasarkan keterangannya, ketiga guru itu justru merupakan korban Sl. Sebab semua itu otaknya Sl, mulai yang punya ide, sampai yang mengedarkan kunci jawaban ke jaringannya, yakni mahasiswa.
Ketiganya hanya dimintai tolong membantu aksinya. Bahkan mereka juga belum mendapatkan bagian keuntungan. Sementara, Sl ditengarai sudah menerima bagian Rp 4 juta dari Sn, mahasiswa Kediri.
Uang itu merupakan hasil dari penjualan kunci jawaban Bahasa Inggris yang sudah dijual ke siswa. "Karena itu, keduanya (Sl dan Sn), kami jadikan tersangka. Sementara, tiga mahasiswa lagi, yang merupakan jaringan Sn, dan bertindak menjual kunci jawaban langsung ke siswa SMPN di Kota Blitar, baru kami kenai wajib lapor," paparnya.
Terkait pengusutan lebih lanjut, Yossy menghimbau Diknas Kota Blitar agar membantu. Misalnya, jika sewaktu-waktu dimintai keterangan temuan petugas terhadap beredarnya kunci jawaban Unas pada siswa SMPN 04, Kota Blitar, harus kooperatif.
"Apalagi jika nanti sampai ada keterlibatan guru, misalnya, itu tak boleh ditutup-tutupi," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Selasa (12/5/2015) siang, Tim Polres Blitar Kota berkonsultasi ke Mendiknas untuk mencocokkan kebenaran kunci jawaban Unas yang telah beredar di siswa SMPN Kota Blitar.
Kunci jawaban Unas itu buatan guru SMPN Gresik, yang kemudian diedarkan ke Sn, mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Kediri. Oleh Sn, kunci jawaban itu diedarkan bersama tiga mahasiswa asal Kota Blitar.
Dari tangan ketiga mahasiswa itu, kunci jawaban Bahasa Inggris itu dijual ke para siswa SMP dengan harga Rp 15.000 sampai Rp 20.000 per lembar. Hasil pemeriksaan, ketiga mahasiswa itu mendapatkan uang Rp 33 juta dari penjualan kunci jawaban tersebut.
Dari keterangan mereka, terkuak kalau kunci jawaban itu berasal dari guru di Gresik. Masing-masing Ia (35), guru perempuan berstatus PNS di sebuah SMPN di Gresik, Mm (35), guru PNS SMPN di Gresik, Lm (40), dan Sl (40), keduanya guru honorer SMPN di Gresik.
Dari pemeriksaan polisi, terkuak Sl sudah empat tahun beraksi. Katanya, ia hanya mempelajari soal Bahasa Inggris dari tahun-tahun sebelumnya lewat internet.
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok. LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA