Eksklusif Berebut Ranjang Pasien

Klaim Tak Kunjung Cair, Bidan Pun Tagih Biaya Persalinan Pasien

Ternyata kasihan juga para bidan. Katanya sih, ada persoalan keterlambatan pencairan klaim BPJS termasuk biaya persalinan

antara/irsan mulyadi
Ilustrasi warga menunggu proses pembuatan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 

SURYA.co.id | BANGKALAN - Syarifatun (24), warga Perum Soka Park, Bangkalan, mengaku didatangi bidan Puskesmas Kota menagih biaya persalinan putri keduanya.

Perempuan yang biasa dipanggil Syari ini kaget mendengar tagihan bidan berinisial YY itu. Tapi Syari tidak mau memenuhi tagihan itu.

Syari tahu betul, pasien BPJS seperti dirinya bebas biaya layanan kesehatan.

Apalagi proses persalinanya berjalan normal. Tidak melalui tindakan operasi.

“Saya paham betul aturannya. Semua biaya berobat gratis, termasuk biaya persalinan Rp 600.000 seperti yang diminta bidan,” ungkap Syari, Senin (12/1/2015).

Syari yang merasakan keanehan sikap bidan itu kemudian mencoba bertanya pada teman-temannya, yang pernah menerima layanan serupa.

“Ternyata kasihan juga para bidan. Katanya sih, ada persoalan keterlambatan pencairan klaim BPJS termasuk biaya persalinan,” tutur Syari.

Berbekal penjelasan Syari, Surya kemudia menemui Bidan YY. Jawaban YY persis informasi yang disampaikan Sayri.

Ia mengatakan klaim biaya persalinan selama 2014 belum juga dicairkan.

“Kami khawatir Mas, klaim yang saya ajukan dan belum cair itu hangus. Ini (menagih biaya pada pasien) demi nasib semua bidan yang menangani persalinan,” paparnya.

YY mengaku, menangani persalinan pasien BPJS saat ini bagai simalakama.

“Satu sisi sumpah jabatan mengharuskan memberikan layanan, tapi di sisi lain ada hak-hak tidak didapat. Jadi serba salah. Sulit bagi saya menjelaskannya. Bagi saya, pasien tetap nomor satu,” tuturnya lirih.

Keluhan para bidan sampai juga di telinga Direktur Parliement Watch Fathurrahman Said.

Menurutnya, pelayanan maksimal dari para pelayan kesehatan dipastikan jauh dari harapan ketika hak mereka belum terpenuhi.

“Bidan ataupun perawat dituntut selalu tersenyum ketika menghadapi pasien. Namun mereka juga manusia yang mempunyai sense of emotion ketika raut wajah mereka tidak bersahabat karena haknya tak terpenuhi,” terangnya.

Ia mendesak semua pihak terkait untuk segera merealisasikan hak-hak para bidan agar mereka bisa bekerja sesuai tuntutan profesinya sebagai pelayan kesehatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Nur Aida Rahmawati membantah jika BPJS kesehatan untuk persalinan tidak dicairkan.

Ia menjelaskan, pihaknya masih menunggu klaim dari semua puskesmas yang ada di Kabupaten Bangkalan.

“BPJS ini baru kan, baru dimulai 2014, maka semuanya masih dalam tahap belajar. Termasuk Tim Verifikator BPJS juga masih belajar, sehingga proses pencairannya sangat lambat,” jelasnya.

Berdasarkan data yang masuk di Dinkes Bangkalan, klaim pertama yang masuk dari Puskesmas Kota dan Socah total Rp 29,325 juta.

Klaim kedua masuk dari Puskesmas Arosbaya dan Burneh dengan total Rp 8,575 juta.

“Klaim pertama dan kedua itu sudah dicairkan di bulan Desember,” paparnya.

Dari Puskesmas Tongguh, Sukolilo, dan Blega yang masuk pada Desember sebagai klaim ketiga dan masih dalam tahap verifikasi, total Rp 38,8 juta.

Sedangkan klaim keempat terdiri dari Puskesmas Kamal masih dalam tahap verifikasi dengan total Rp 44,4 juta.

 “Pusekesmas yang lain baru masuk ke Dinkes Januari ini, jadi baru dimulai tahap verifikasinya,” pungkasnya. (st32)

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA


Sumber: Surya Cetak
Tags
BPJS
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved