Awas Krisis Daging
Masalah di RPH Pegirian, Sidaknya ke RPH Kedurus
Sidak dilakukan untuk menindak lanjuti banyaknya sapi betina produktif yang dipotong di sejumlah RPH.
SURYA Online, SURABAYA - Dinas Peternakan Jatim menggelar sidak ke Rumah Potong Hewan (RPH) Kedurus, Surabaya, Rabu (16/7/2014) tengah malam sampai Kamis (17/7/2014) dini hari.
Sidak dipimpin Kepala Dinas Peternakan Jatim Maskur dengan didampingi Kepala Komisi B DPRD Jatim Agus Dono Wibawanto.
Sidak dilakukan untuk menindak lanjuti banyaknya sapi betina produktif yang dipotong di sejumlah RPH.
Sidak dilakukan tengah malam, mengiringi jadwal penyembelihan. Maskur dan Agus Dono ditemui oleh jagal sapi Muthowif dan Martono, Kabag RPH Kedurus.
Dalam sidak ke RPH milih Pemkot Surabaya tersebut, ternyata tidak ditemukan pemotongan sapi betina.
Akhirnya, momentum sidak dijadikan sebagai wahana untuk melakukan sosialisasi dan mengingatkan agar para jagal dan pihak RPH tidak menerima sapi betina produktif dan memotongnya.
Tidak adanya temuan sapi betina yang dipotong malam itu tidaklah mengherankan.
Di RPH Kedurus selama ini memang tidak banyak memotong sapi betina. Kalau pun ada prosentasenya kecil.
Tentu ceritanya akan berbeda seandainya mereka sidak ke RPH Pegirian.
Inilah rumah potong terbesar di Surabaya, yang banyak mendapatkan pasokan sapi betina.
Di sini setiap hari lebih dari 100 sapi yang dipotong, 60 persen, bahkan 90 persen berjenis betina. Di sini pula, seringkali ditemukan sapi betina bunting ikut dijagal.
Sementara di RPH Kedurus yang disidak semalam, volume pemotongan berkisar 50-60 ekor per hari. Itupun umumnya sapi jantan. Sebab hasil potong dari RPH umumnya adalah konsumen khusus.
Misalnya retoran, rumah makan, dan hotel-hotel. Mereka ini memang tidak mau menerima daging sapi betina karena kualitasnya kalah dengan sapi jantan.
Kabag RPH Kedurus Martono mengatakan, di RPH Kedurus setiap hari rata-rata memotong 50 sampai 60 ekor sapi.
Dari jumlah sapi yang dipotong tersebut, 2 sampai 3 persennya merupakan sapi betina. Dagingnya untuk memenuhi kebutuhan pasar di wilayah Surabaya.