OTT KPK
Khofifah Siap Blak-blakan kepada KPK, terkait Tudingan Rommy : Tidak Masuk Akal
Kasus perkara jual beli jabatan Kemenag ( Kementerian Agama) yang melibatkan M Romahurmuziy makin menggelinding setelah menyeret nama Khofifah.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID | SURABAYA - Kasus perkara jual beli jabatan Kemenag ( Kementerian Agama) yang melibatkan M Romahurmuziy makin menggelinding setelah menyeret nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Kiai Asep Saifuddin Chalim.
Atas tudingan tersebut, Khofifah pun siap memberikan klarifikasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait tudingan Rommy tersebut. Ia pun menegaskan, siap jika sewaktu-waktu dipanggil KPK untuk mengklarifikasi nyanyian Rommy.
Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Khofifah kepada awak media di gedung Grahadi Surabaya, Sabtu (23/3/2019).
Sebelumnya, Rommy mengaku kepada awak media tidak terlibat dalam jual beli jabatan di Kemenag. Ia mengatakan, apa yang dilakukannya itu hanya meneruskan rekomendasi dari Khofifah dan Kiai Asep untuk melancarkan Haris Hasanudin menjadi Kepala Kemenag Jatim.
• Mahfud MD Bela Khofifah Soal Tudingan Romahurmuziy, Respon sang Gubernur: Aku Mosok Onok Wajah Suap
• 200 Mayat di Gunung Everest Bermunculan ketika Gletser Gunung Tertinggi di Dunia Itu Mencair
Namun, tudingan Rommy dibantah oleh Khofifah. Menurut Gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu, tudingan Rommy adalah hal yang sepenuhnya tidak benar.
"Saya siap untuk menyampaikan klarifikasi ke KPK," tegas Khofifah.
Ia mendukung upaya KPK. Sebab, kata ibu empat anak ini, KPK sedang membangun kepercayaan masyarakat.
Dan yang dilakukan KPK adalah bentuk mewujudkan komitmen membangun pemerintahan yang bersih dan memastikan tidak ada jual beli jabatan.
"Bisa dirunutlah, mulai saya jadi Kepala BKKN, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Menteri Sosial, bisa melihat, carilah di lubang tikus, carilah di lubang semut, apakah saya pernah jual beli jabatan," kata Khofifah.
• Manfaat Ikan Cupang Berantas Wabah Demam Berdarah di Kediri, Pembudidaya Ikan Banjir Pesanan
• Doktor Universitas Negeri Makassar Bunuh Wanita Modis Rekan Kerja, Diduga Bermotif Selingkuh
Ia sendiri memiliki komitmen untuk membangun pemerintahan di Jawa Timur dengan proses rekrutmen yang legal dan berdasarkan pada merit system.
Sehingga tidak ada celah dan ruang untuk jual beli jabatan.
"Jadi pada posisi ini saya ingin meyakinkan dan memastikan teman-teman. Saya sudah dua kali menjadi menteri dan proses recrutimen open bidding, assessment , itu dilakukan oleh orang yang memang memiliki kredibilitas di bidangnya," tegas Khofifah.
Dengan begitu ia juga meyakini bahwa hal ini juga yang dilakukan di kementerian era Presiden Jokowi, bahwa posisi eselon satu dan dua, perekrutannya selalu dilakukan dengan sistem assessment. Yang kemudian baru dilakukan pengambilan keputusan.
Terkait namanya yang disebut berperan dalam memberikan rekomendasi pada Romny untuk Haris Hasanuddin agar bisa menjabat sebagai Kakanwil Kemenag Jawa Timur, dikatakan Khofifah agak tidak masuk akal.
Sebagai gubernur, menurut Khofifah dirinya bukan dalam posisi yang penting untuk tahu jika sedang ada proses lelang jabatan di Kemenag.