OTT KPK
Mahfud MD Bela Khofifah Soal Tudingan Romahurmuziy, Respon sang Gubernur: Aku Mosok Onok Wajah Suap
Gubernur Khofifah Indar Parawansa merespon cuitan Mahfud MD yang seolah membelanya atas tudingan Romahurmuziy, Sabtu (23/3/2019).
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID | SURABAYA - Gubernur Khofifah Indar Parawansa merespon cuitan Mahfud MD yang seolah membelanya atas tudingan Romahurmuziy, Sabtu (23/3/2019).
Seperti diketahui, Ketua Umum PPP, M Romahurmuziy membantah tidak terkait dalam kasus jual beli jabatan Kemenag Jatim. Kepada awak media, Romahurmuziy mengaku hanya meneruskan rekomendasi dari Gubernur Khofifah dan Kiai Asep Saifuddin Chalim.
Sontak, tudingan Romahurmuziy kepada Khofifah dan Kiai Asep pun menuai komentar. Bahkan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD pun memberikan tanggapan terkait tudingan tersebut.
Sebagaimana diketahui, melalui akun pribadinya @mohmahfudmd, Machfud MD ikut menanggapi terseretnya nama dua tokoh Jawa Timur, yaitu Khofifah dan Kiai Asep Syaifuddin Chalim, oleh tersangka KPK untuk kasus jual beli jabatan di lingkungn Kemenag, Romahurmuziy.
• 200 Mayat di Gunung Everest Bermunculan ketika Gletser Gunung Tertinggi di Dunia Itu Mencair
• Kronologi Penyebab 8 Penari Bali Pingsan Usai Sambut Presiden Jokowi di Grand Opening Pasar Badung
Dalam cuitannya, Machfud MD menuliskan.
"Merekomendasi orng tak selalu ada korupsinya. Sy jg pernah merekomendasi atau menerima rekomendasi utk mempertimbangkan penempatan orang. Itu boleh sj.
Tinggallah, ada korupsinya atau tdk. Mnrt sy Khofifah dan K. Asep merekom biasa sj. @KPK_RI tahu cara memilah, takkan sembrono," cuit Mahfud MD.
Cuitan yang dipos pagi ini sekitar pukul 07.46 WIB tersebut banyak dikomentari netizen. Banyak netizen yang sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Machfud MD.
Misalnya Nanda denga akun @nda_herdian. Ia membalas cuitan Mahfud MD.
"Setuju prof. Kalau sekedar merekomendasi, kan masih ada kemungkinan penyuapannya hadir karena diantara rekomen rekomen tersebut, ada yg paling ingin terpilih, makanya mungkin ada yg menyuap," Tulisnya.
Hal senada juga disampaikan Mas yudhi lewat akun @yudhi_winarno.
"Benar menurut difinisi korupsi yang selama ini saya baca, jelas jika tidak mengandung unsur korupsi tidak dpt di pidanakan.
Namun yg saya baca dr kejadian tsb, yg di rekomendasikan masih kolega (menantu tim sukses). apakah itu bisa di sbt Nepotisme Prof," tulisnya.
Menanggapi itu, Khofifah ikut turut berkomentar. Khofifah justru ingin masyarakat menilai apakah dirinya adalah tipe pejabat yang suka suap menyuap.
"Aku iki lho rek mosok onok wajah suap. wajah disuap. Deloken tah (Aku ini lho rek, apa ada wajah suap, wajah disuap, lihatlah)," kata Khofifah.