Bom Surabaya
3 Fakta Cara Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja & Polrestabes Surabaya 'Racuni' Anak dan Istri
Serangan bom bunuh diri di 3 gereja dan Mapolrestabes Surabaya mengguncang dunia, karena melibatkan pelaku sekeluarga.
Penulis: Fatkhul Alami | Editor: Tri Mulyono
SURYA.CO.ID - Serangan bom bunuh diri di 3 gereja dan Mapolrestabes Surabaya mengguncang dunia.
Pasalnya, pengebom bunuh diri mengajak istri dan anak-anaknya yang masih kecil dalam serangan keji tersebut.
Mereka 'meracuni' anak-anak dan istrinya tentang doktrin terorisme sehingga meyakini bahwa aksi bom bunuh diri bisa mengantarkan mereka masuk surga bersama-sama sekeluarga.
Baca: VIDEO - Fakta Mengejutkan Tentang Kakak Beradik yang Ikut Orangtuanya Bom 3 Gereja di Surabaya
Mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI) asal Lamongan Jawa Timur, Ali Fauzi menyebut aksi bom bunuh diri sekeluarga itu meniru aksi di Suriah dan Irak.
Para pelaku bom bunuh diri sekeluarga meyakini bisa masuk surga setelah melakukan aksinya.
Sekali kali, menurut keyakinan mereka, dengan mengajak anak-anak dan istrinya beraksi maka mereka bisa bersama-sama masuk surga kelak.
Salah satu pertanyaan besar publik terkait aksi tak manusiawi ini adalah bagaimana cara mereka menciptakan bom tersebut.
Pertanyaan juga tertuju kepada bagaimana cara mereka bisa belajar merakit bom dan mengajarkan doktrin sesat.
Baca: Miris! Pelaku Bom Polrestabes Surabaya Tinggalkan Utang Belasan Juta, Pengakuan Tetangga Bikin Syok
Baca: Kisah Pilu 4 Anak Bomber yang Selamat, Polisi Sebut Ada Campur Tangan Tuhan, Begini Kondisinya
Baca: Prediksi Awal Puasa dan Lebaran 2018 - 1 Syawal 1439 dari Kota Malang Indonesia

Tribunjatim.com dan Surya.co.id merangkum fakta-fakta bagaimana cara para teroris belajar membuat bom dan teknik serangan, doktrin terorisme dan antisipasi polisi.
Belajar meraikit bom melalui internet
Bom yang banyak meledak di Suabaya berjenis sama yaitu bom pipa.
Beberapa bahan peledak seperti black powder, h2o, aseton, stereoform dan korek api ditemukan.
Semua ditemukan di rumah milik tersangka.
Juga beberapa buku dokumen dan pesan tertulis yang telah menjadi barang bukti kepolisian.
Sejauh ini akhirnya terungkap sumber informasi mereka mempelajari merakit bom-bom tersebut.