Liputan Khusus
Ada 9 TKI Asal Jawa Timur yang Hilang di Arab Saudi, Mereka Berasal dari Daerah Ini
Selain perkara kriminal, laporan tersebut juga mencatat para TKI yang dilaporkan hilang kontak.

SURYA.co.id - Kasus hilangnya kontak keluarga Tri Cahyono bukan satu-satunya.
Berdasarkan data yang dihimpun Harian Surya, ada 176 kasus laporan pengaduan di Arab Saudi periode 1 Januari 2015 hingga 20 Maret 2018.
Selain perkara kriminal, laporan tersebut juga mencatat para TKI yang dilaporkan hilang kontak.
Setidaknya ada sembilan laporan TKI asal Jatim yang hilang di Arab Saudi.
Mereka berasal Sampang, Jember, Kabupaten Malang, Kediri, Banyuwangi, Ponorogo, Kota Malang, dan dua kasus dari Pamekasan.
Berbagai masalah yang dialami para TKI tak lepas dari adanya masalah pemberangkatan nonprosedural dan bermasalah.
Maka, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur membuat beberapa terobosan untuk mencegah hal tersebut.
Di antaranya, mendukung Kementerian Tenaga Kerja untuk menutup penempatan pekerja migran Indonesia ke Arab Saudi, menyosialiassikan ke masyarakat untuk menutup penempatan pekerja migran ke Arab Saudi, dan mengoptimalkan layanan satu atas pelayanan terpadu satu pintu TKI.
Baca: Keluarga TKI Korban Pancung Trauma, Emoh Tawaran Kerja di Arab Saudi
Baca: Mr P Bengkok Gara-Gara Pakai Celana Jeans Terlalu Lama, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Baca: Penasaran Berapa Banyak Uang Mainan yang Dibawa Mujiono ke BCA Tulungagung? Lihat Video Ini
“Meluncurkan layanan informasi online untuk mendorong penempatan PMI di jabatan formal, memperkuat koordinasi dengan kabupaten/kota dan aparat untuk mencegah PMI nonprosedural dan trafficking, dan help desk untuk informasi dan konsultasi ke Disnaker kabupaten/kota sebelum berangkat ke luar negeri. Dan jangan pakai calo,” kata Budi Raharjo, Kepala PTSP Penempatan dan Perlindungan TKI Jawa Timur. (Aflahul Abidin/Wiwit Purwanto/Ahmad Faisol)
Liputan Khusus
-
Cynthian Belajar Make Up di YouTube, Kini Kerap Jadi Pembicara di Workshop
-
Sekolah Kecantikan dan Make Up Berharap Alumni Punya Usaha Mandiri
-
Tahu Make Up Artist Bakal Booming, Cewek Surabaya Ini Ambil Kursus Kecantikan
-
'Make Up Artist Tanpa Ciri Khas akan Susah Berkembang'
-
Cewek Lampung Jauh-jauh Belajar Make Up di Surabaya, Target Buka Salon di Usia 30 Tahun