Kapan pun dan di Mana pun Warga Sabu Tak Tabu Cium Hidung

bukannya tidak sopan, cium hidung memang tradisi warga Sabu, dimana pun dan kapan pun warga Sabu ketemu selalu saling menempelkan hidung...

Editor: Tri Hatma Ningsih
Tradisi masyarakat Sabu Raiju, Kupang NTT ketika bertemu akan melakukan ciuman hidung layaknya orang yang sedang bersalaman. 

ADRIANUS JEFRI LOPES
Mahasiswa Fisip Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang
fb.com/adrianus.lopes

BANYAK yang kaget dan heran ketika berlibur di Sabu Raijua, kabupaten tetangga Kupang, NTT. Pulau kecil yang telah memisahkan diri dan menjadi kabupaten sendiri ini menyembunyikan banyak budaya dan pesona alam nan indah. Sabu bisa dijangkau dengan menggunakan kapal feri dari pelabuhan Bolok, Kupang, dengan waktu tempuh 14 hingga 15 jam perjalanan.

 

Tradisi aneh yang jarang dijumpai di daerah lain, namun terjaga di Sabu. Ketika  sesama orang Sabu bertemu, kapanpun dan di manapun, mereka akan melakukan kebiasaan unik saling cium hidung. Ini bukan hal baru. Konon, kebiasaan ini diajarkan para leluhur mereka. Kebiasaan yang unik di mata wisatawan ataupun tamu yang baru pertama kali menginjakkan kaki di pulau kecil ini. Karena tradisi cium hidung juga berlaku bagi wisatawan.

 

Uniknya, cium hidung itu harus berlangsung selama tiga detik bahkan satu menit bagi mereka yang lagi berselisih. Warga setempat meyakini cium hidung ini tanda bersalaman, persaudaraan dan  perdamaian. Bagi mereka yang tengah berselisih, dengan melakukan cium hidung perselisihan pun dianggap usai.

 

Tak hanya cium hidung, di Sabu wisatawan juga bisa menyaksikan pesona barisan bukit hijau yang terbentang luas, telaga kecil dengan ratusan kerbau Timor, pantai Nepae dengan gulungan ombak yang tinggi, pantai Bo’do, pantai Wuihebo, dan gula Sabu dari air pohon lontar sebagai buah tangan.

 

Gula khas Sabu ini berupa cairan berwarna hitam kecokelatan yang sepintas mirip madu. Gula Sabu ini bisa dikonsumsi sebagai pengganti makanan.

 

Keindahan lain yang biasa dinikmati di Sabu adalah pesona sunset yang biasa disaksikan warga di dermaga. Sementara pada bulan Juni sampai September, Sabu akan dipadati wisatawan Australia dan sejumlah negara di Eropa yang tertantang menaklukan ombak Sabu dengan surfing.

Sumber: Surya Cetak
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved