Banjir Surabaya

Banjir Genangi 3 Kecamatan, Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah: Siagakan Damkar

Hujan yang mengguyur cukup lama dengan intensitas tinggi mengakibatkan banjir terjadi di sejumlah wilayah di Surabaya.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
istimewa
GENANGI RUMAH - Salah satu warga di Kelurahan Gunung Anyar, Surabaya, tidak bisa berjalan harus dievakuasi saat rumah mereka digenangi banjir Minggu (24/22/11/2025) tadi malam. Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah meminta Pemkot Surabaya bersama seluruh dinas terkait hingga kecamatan kelurahan terus siaga banjir. 
Ringkasan Berita:
  • Hujan intensitas tinggi dan air laut pasang menyebabkan banjir genangan di sejumlah wilayah Surabaya Timur (Tenggilis, Rungkut, Gunung Anyar).
  • Di Gunung Anyar, genangan masuk ke rumah-rumah warga dan baru surut menjelang subuh.
  • Banjir mengharuskan evakuasi warga stroke dan mengganggu tidur; warga berharap ada solusi pencegahan jangka panjang.
  • Petugas (Damkar, Camat) disiagakan untuk penanganan taktis, dan Rumah Pompa harus dipastikan aktif; DPRD setujui anggaran Rp 1,1 T (2026).

 

SURYA.co.id | SURABAYA - Hujan yang mengguyur cukup lama dengan intensitas tinggi mengakibatkan banjir terjadi di sejumlah wilayah di Surabaya.

Bahkan genangan itu sudah masuk ke rumah-rumah warga, seperti di wilayah Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Rungkut, hingga Gunung Anyar.

Baca juga: WK DPRD Surabaya Laila Mufidah Desak Pemkot Percepat Penuntasan Rumah Pompa untuk Penanganan Banjir

Ketinggian genangan memang tidak sampai setengah meter, namun tingginya curah hujan dan diikuti laut pasang mengakibatkan aliran air melambat.

Akibatnya tidak hanya sejumlah ruas jalan yang tergenang tapi rumah-rumah warga juga tergenang.

"Masuk rumah. Di tempat RT saya saja ada 15 rumah warga yang rumah tergenang. Baru mendekati jam 03.00 baru surut. Warga jelas tidak bisa tidur," kata Ketua RT 04/RW 05, Kelurahan-Kecamatan Gunung Anyar, Nendra Yuniar Putra, Senin (24/11/2025).

Warga Surabaya Timur itu mulai cemas saat curah hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur wilayahnya hingga malam.

Genangan mulai muncul di ruas jalan, sementara saluran air dan sungai sudah terlihat penuh.

Akibatnya air di saluran tidak mampu lagi menampung curah hujan tinggi hingga air kiriman dari wilayah lain, sehingga sungai dan saluran meluber dan ruas jalan di Gunung Anyar itu tergenanng.

Semakin lama gerangan semakin meluas dan meninggi hingga akhirnya masuk ke rumah-rumah warga.

"Kasihan ada warga kami yang stroke harus dievakuasi dan diungsikan karena banjir menggenangi rumahnya," lanjut Nendra.

Warga di Gunung Anyar malam itu memang siaga saat mengetahui curah hujan tinggi dan lama.

Mereka siap saling membantu jika ada yang membutuhkan pertolongan akan saling bergerak, termasuk membantu warga stroke.

Damkar Siaga

Banjir yang mulai masuk ke rumah-rumah warga itu sempat membaut khawatir warga.

Namun mereka bersyukur karena genangan itu tidak berkepanjangan hingga berganti hari.

Menjelang subuh mulai surut.

Ketua RT Nandra menyampaikan bahwa banjir mulai surut menjelang pukul 03.00.

Rumah warga yang tergenang sudah surut.

Genangan tak lagi membanjiri rumah-rumah warga.

Hanya ruas jalan yang masih tergenang.

Warga di Gunung Anyar berharap agar banjir segera bisa ditanggulangi dan dicegah.

Warga mengaku bersyukur karena banjir tidak sampai berkepanjangan dan pagi sudah surut.

Namun aktivitas werga jelas terganggu.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah bisa merasakan susahnya warga yang rumahnya kebanjiran.

Sampai ada yang meninggikan posisi rumahnya karena wilayah rumahnya kerap kebabjiran.

Laila meminta Pemkot Surabaya bersama seluruh dinas terkait hingga kecamatan kelurahan terus siaga banjir.

Karakteristik banjir di Surabaya bukan banjir dengan arus deras.

Tapi banjir menggenang yang jika tidak dicarikan solusi jangka panjang akan banjir akan terus berulang.

"Kami di DPRD menyetujui anggaran penanggulangan dan pencegah banjir Rp 1,1 triliun untuk 2026. Jika ada banjir, kami minta semua petugas siaga. Termasuk mobil pemadam kebakaran (Damkar). Rumah pompa harus dipastikan aktif," kata Laila yang kampungnya di Kendangsari juga banjir.

Langkah taktis itu diperlukan saat genangan sudah mengepung kampung.

Rumah pompa untuk mempercepat arus air ke saluran utama.

Begitu juga Damkar bisa menyedot air di kampung-kampung agar warga juga ayem.

Camat Gunung Anyar Ario Bagus Permadi menuturkan bahwa pihaknya dan petugas gabungan terus memantau kondisi banjir di wilayahnya hingga tadi malam.

Pihaknya sudah mengerahkan unit-unit mobil Damkar untuk warga. 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved