Proyek Revitalisasi Alun-alun Sidoarjo Terancam Molor, Progres Baru 65,9 Persen

Proyek revitalisasi Alun-alun Sidoarjo, Jatim, terlambat 16 persen. DLHK beri peringatan dan siapkan SCM kedua jika progres tak kunjung meningkat.

Penulis: M Taufik | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/M Taufik
TERLAMBAT - Kondisi proyek pembangunan Aalun-alun Sidoarjo, Jawa Timur, yang mengalami keterlambatan. Proyek tersebut, terancam tidak selesai tepat waktu. Sebab, hingga pertengahan November 2025, progres pekerjaan baru mencapai 65,9 persen, dari target 82 persen. 
Ringkasan Berita:
  • Proyek Alun-alun Sidoarjo, Jatim, tertinggal 16 persen, progres baru 65,9 persen dari target 82 persen.
  • Keterlambatan dipicu material dan MEP belum tersedia serta cuaca hujan.
  • DLHK ancam gelar SCM kedua jika dalam minggu ini tidak ada peningkatan progres.

 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Proyek revitalisasi Alun-alun Sidoarjo di Jawa Timur (Jatim), terancam tidak selesai tepat waktu. 

Sebab, hingga pertengahan November 2025, progres pekerjaan baru mencapai 65,9 persen, dari target 82 persen.

Progres Tertinggal 16 Persen

Revitalisasi Alun-alun Sidoarjo menunjukkan deviasi minus sekitar 16 persen, dari capaian seharusnya. 

Proyek senilai Rp 24,6 miliar tersebut, kini dikebut menjelang batas waktu penyelesaian pada 15 Desember 2025.

Kepala Bidang Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK0 Sidoarjo, Hery Santoso, mengatakan keterlambatan terjadi karena sejumlah item pekerjaan belum tersedia. 

“Waktu pengerjaannya kurang sekitar 30 hari. Progresnya masih 65,9 persen, seharusnya sudah 82 persen,” ujar Hery, Selasa (18/12/2025).

Material dan MEP Belum Lengkap

Beberapa material penting seperti mekanikal, elektrikal dan plumbing (MEP) masih belum siap dikirim. 

Pihak kontraktor, disebut berjanji mendatangkan material tersebut secara bertahap mulai 17 November hingga 2 Desember. 

Selain itu, kebutuhan granit untuk lantai juga belum seluruhnya tersedia.

Hery menambahkan, kondisi cuaca memasuki musim hujan turut menghambat pekerjaan di lapangan. 

“Kami tetap meminta tambahan tenaga pekerjaan agar bisa mengejar ketertinggalan,” tegasnya.

DLHK Siapkan SCM Kedua Jika Tidak Ada Kemajuan

DLHK Sidoarjo juga menegaskan, akan memantau secara ketat jalannya proyek. 

Jika dalam minggu ini tidak ada peningkatan progres signifikan, DLHK tidak menutup kemungkinan menggelar Show Cause Meeting (SCM) kedua sebagai langkah evaluasi.

SCM merupakan rapat formal untuk membuktikan penyebab keterlambatan pekerjaan konstruksi.

Sebelumnya, SCM pertama sudah dilakukan karena deviasi progres yang cukup besar.

“Kami berharap kekurangan bisa dikejar sehingga tidak perlu SCM lagi,” ujar Hery.

Keterlambatan Sudah Terlihat Sejak Oktober

Keterlambatan proyek Alun-alun Sidoarjo sebenarnya telah terjadi sejak beberapa pekan lalu. 

Pada periode 27 Oktober–2 November 2025, target progress 71,8 persen tidak terpenuhi dan realisasi baru mencapai 60,01 persen. 

Atas kondisi itu, DLHK Sidoarjo telah melayangkan surat teguran kepada kontraktor, PT Samudra Anugrah Indah Permai.

DLHK juga meminta dukungan publik, untuk memastikan revitalisasi Alun-alun Sidoarjo dapat selesai tepat waktu sesuai standar yang diharapkan.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved