Kereta Cepat Whoosh Dilanjutkan Sampai Banyuwangi, Gubernur Jatim : Terima Kasih Pak Presiden

Gubernur Jawa Timur mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto yang akan melanjutkan realisasi keceta cepat Whoosh sampai ke Banyuwangi

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Fatimatuz
KERETA CEPAT - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat diwawancara di SMAN 5 Surabaya, Rabu (5/11/2025). Ia menyatakan dukungan dan terima kasih atas rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan melanjutkan proyek kereta cepat Jakarta sampai Banyuwangi. 
Ringkasan Berita:
  • Presiden Prabowo Subianto akan melanjutkan realisasi keceta cepat Whoosh sampai ke Banyuwangi. Rencana ini didukung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
  • Keberadaan kereta cepat hingga Banyuwangi memberikan dampak positif bagi ekonomi maupun sektor pariwisata Jawa Timur.
  • Makin banyak opsi untuk pergi ke ujung timur Jawa Timur, apakah transportasi darat, laut atau udara

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto yang akan melanjutkan realisasi keceta cepat Whoosh sampai ke Banyuwangi.

Menurutnya, apa yang disampaikan Presiden Prabowo saat peluncuran kereta api di Stasiun Tanah Abang Baru sehari yang lalu adalah kabar baik bagi warga bangsa khususnya yang ada di Pulau Jawa.

“Ini kabar baik bagi semua warga bangsa. Terutama masyarakat yang ada di Jawa. Jadi mungkin keretanya lewat Bandung kemudian ke Surabaya dan lanjut sampai Banyuwangi,” kata Khofifah saat diwawancara di SMAN 5 Surabaya, Rabu (5/11/2025).

Baca juga: Presiden Prabowo Minta Kereta Cepat Whoosh Sampai Banyuwangi, Bupati Ipuk: Kabar Gembira

“Saya rasa Jawa Timur sangat bersyukur dan kita berterima kasih Presiden telah menyampaikan itu saat peluncuran kereta api baru kemarin,” imbuhnya.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan pihaknya sempat mengikuti beberapa kali rapat untuk pembangunan kereta api khususnya double track. 

Dan saat ini realisasi double track sudah sangat signifikan. Yang nantinya menjadi persiapan untuk adanya kereta cepat tersebut.  

“Persiapan Jatim saya rasa jalur relnya sudah sampai Mojokerto. Jadi sudah deket Surabaya. Sementara antara Surabaya Gubeng dan Pasuruan juga sudah terkoneksi,” katanya.

Beri Dampak Positif

Dengan begitu pihaknya pun semakin optimistis keberadaan kereta cepat hingga Banyuwangi akan semakin memberikan dampak positif bagi ekonomi maupun sektor pariwisata Jawa Timur.

Terutama karena jumlah warga penduduk tentunya semakin lama juga akan semakin bertambah. Dan potensi pertumbuhan wisata di wilayah Jawa juga kian pesat. 

Baca juga: Menkeu Purbaya Emoh Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh ke China Ditanggung APBN

“Insya allah yang menjadi arahan Presiden, Jatim sangat siap. Karena pada dasarnya infrastrukturnya sudah disiapkan untuk bisa memberikan opsi apakah transportasi darat, laut atau udara,” kata Khofifah.

“Karena opsi itu harus disiapkan sebab jumlah penduduk dan wisatawan butuh transportasi yang lebih andal dan nyaman,” pungkasnya.

Perpanjang Proyek Kereta Cepat

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rencana untuk memperpanjang trayek kereta cepat hingga ke Banyuwangi, Jawa Timur.

"Insyaallah, Insyaallah. Saya minta tidak hanya Surabaya. Banyuwangi. Banyuwangi (Kereta Cepat sampai Banyuwangi)," kata Prabowo di Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11/2025). 

"Banyuwangi. Surabaya itu zaman dulu. Sekarang Banyuwangi," sambungnya

Di samping itu, Prabowo juga meminta publik untuk tidak meributkan polemik utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. 

Ia menyatakan akan mengambil tanggung jawab perihal itu. Prabowo mengatakan, utang terkait proyek kereta cepat tidak masalah dan negara akan menanggung sekitar Rp 1,2 triliun per tahun.

"Pokoknya enggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp 1,2 triliun per tahun. Tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung,” ujar Prabowo. 

Menurut Prabowo, semua sarana teknologi yang dihadirkan untuk kepentingan bersama adalah tanggung jawab pemerintah. Terdapat mekanisme public service obligation (PSO) di dalamnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved