Honda DBL with Kopi Good Day 2025 2026

DBL 2025 Jadi Panggung Usaha UMKM Surabaya, Bakso Bakar Menyala Raup Rp7,95 Juta saat Fina

DBL 2025 East Java Series tutup musim dengan euforia juara dan lonjakan omzet UMKM Surabaya hingga Rp7,95 juta.

Editor: Adrianus Adhi
DBL Surabaya
Hilma Rahmannisa Muwaffaqah, Penjual Pentol Bakso Bakar Menyala saat pagelaran DBL Surabaya 
Ringkasan Berita:
  • DBL 2025 East Java Series berakhir dengan kemenangan ganda SMA St Louis 1 Surabaya dan lonjakan ekonomi lokal.
  • Kolaborasi Pemkot Surabaya dan DBL Indonesia beri panggung bagi UMKM, termasuk Bakso Bakar Menyala yang raup omzet Rp7,95 juta.
  • Ribuan penonton tiap hari ikut menghidupkan tenant sekitar Graha Pena, menjadikan DBL sebagai penggerak ekonomi Surabaya

SURYA.co.id, Surabaya - Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java Series resmi ditutup pada Minggu, 2 November 2025. SMA St Louis 1 Surabaya menorehkan sejarah dengan “kawin gelar” di kategori putra dan putri.

Di balik sorotan lapangan, kompetisi ini juga menjadi panggung besar bagi pelaku UMKM lokal.

Sejak tiga musim terakhir, DBL Indonesia menggandeng Pemkot Surabaya untuk menghadirkan UMKM binaan dalam setiap gelaran.

Gagasan ini lahir dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi lokal lewat event olahraga.

Jumlah stan UMKM terus meningkat tiap tahun. Dari tiga stan di 2023, menjadi empat di 2024, dan enam stan pada musim 2025.

Proses kurasi dilakukan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan Kota Surabaya, memastikan pelaku usaha yang terlibat benar-benar siap tampil.

Cerita UMKM: Bakso Bakar Menyala dan Lonjakan Omzet

Salah satu UMKM yang merasakan langsung dampak positif adalah Bakso Bakar Menyala.

Hilma Rahmannisa Muwaffaqah, pemiliknya, mengaku omzet harian selama DBL bisa mencapai Rp7 juta, bahkan menembus Rp7,95 juta saat final.

Tak hanya soal penjualan, ia juga belajar banyak tentang branding dan pelayanan anak muda.

Hilma menyebut DBL Arena sebagai tempat belajar sekaligus berjualan.

“Kami jadi tahu cara menarik perhatian generasi muda, bagaimana menyapa mereka, dan membuat produk kami relevan,” ujarnya.

Momentum ini membuka peluang baru untuk ekspansi dan kolaborasi lebih luas.

Dampak ekonomi DBL 2025 tak berhenti di dalam arena. Ribuan penonton yang hadir setiap hari turut menghidupkan kawasan sekitar Graha Pena. Tenant makanan, penjual kecil, hingga parkir dadakan ikut merasakan lonjakan pendapatan.

DBL Indonesia membuktikan bahwa olahraga pelajar bukan hanya soal kompetisi, tapi juga penggerak ekonomi lokal. Sinergi antara event besar dan pelaku usaha kecil menciptakan ekosistem yang saling menguatkan.

Surabaya pun makin kokoh sebagai kota yang mendukung sportainment dan ekonomi kreatif

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved