Daftar Harga BBM di Surabaya Mulai 1 November 2025: Shell dan BP Turun di Tengah Polemik Pertalite

Ringkasan Berita:

• Perusahaan minyak dan gas (migas) swasta, seperti British Petroleum (BP) dan Shell, melakukan penyesuaian harga di seluruh wilayah Indonesia. 
• Upaya ini disambut hangat oleh masyarakat Surabaya di tengah polemik kualitas BBM Pertalite
• Berikut daftar harga BBM di Surabaya per 1 November 2025.

SURYA.CO.ID - Ada kabar gembira di tengah polemik kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalie yang mencuat di Surabaya dan daerah lain di Jawa Timur (Jatim).

Perusahaan minyak dan gas (migas) swasta, seperti British Petroleum (BP) dan Shell, melakukan penyesuaian harga di seluruh wilayah Indonesia. 

BP dan Shell kompak menurunkan harga BBM RON 92 mereka (BP 92 dan Shell Super), 

Hal tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat Surabaya.

Berikut ini daftar harga BBM di BP dan Shell, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

1. BP

Jenis BP 92 turun dari Rp12.890 per liter menjadi Rp12.680 per liter.

Berdasarkan laman resmi BP, ketersediaan BP 92 kini sudah pulih setelah sempat langka sejak Agustus lalu.

Pemulihan stok ini terjadi berkat keberhasilan negosiasi antara badan usaha pengelola bp dan Pertamina Patra Niaga.

Selain BP 92, jenis BBM BP Ultimate juga mengalami penurunan harga sebesar Rp160 per liter, dari Rp13.420 menjadi Rp13.260 per liter. Namun, stok BBM jenis ini masih terbatas di beberapa wilayah.

Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, BP Ultimate Diesel justru mengalami kenaikan harga sebesar Rp140 per liter.

Harga yang sebelumnya Rp14.270 per liter kini menjadi Rp14.410 per liter per 1 November 2025.

2. Shell

Baca juga: Akhir Nasib Bupati Pati Sudewo Usai Lolos dari Pemakzulan Berkat 6 Fraksi, Janji Perbaiki 2 Hal

SPBU Shell juga menyesuaikan harga jualnya mulai 1 November 2025.

BBM jenis Shell Super mengalami penurunan harga dari Rp12.890 per liter menjadi Rp12.680 per liter. Sementara itu, Shell V-Power turun dari Rp13.420 menjadi Rp13.260 per liter.

Namun, tidak semua jenis BBM Shell mengalami penurunan. Produk Shell V-Power Diesel justru naik Rp140 per liter, dari Rp14.270 menjadi Rp14.410 per liter.

Sedangkan Shell V-Power Nitro+ mengalami penurunan tipis sebesar Rp110 per liter, dari Rp13.590 menjadi Rp13.480 per liter.

Dalam pernyataannya, Shell Indonesia menjelaskan bahwa sebagian produk BBM mereka masih belum tersedia di beberapa jaringan SPBU karena keterbatasan pasokan sejak kuartal ketiga 2025. Meski begitu, perusahaan memastikan distribusi akan kembali normal secara bertahap.

3. Pertamina

Sementara PT Pertamina (Persero) juga melakukan pembaruan harga BBM di beberapa wilayah.

Di kawasan Jabodetabek, harga Dexlite (CN 51) naik dari Rp13.700 menjadi Rp13.900 per liter. Sementara itu, Pertamina Dex (CN 53) naik dari Rp14.000 menjadi Rp14.200 per liter.

Namun, tidak semua jenis BBM mengalami perubahan harga. Pertamax (RON 92) tetap stabil di angka Rp12.200 per liter, Pertamax Green (RON 95) juga tidak berubah di Rp13.000 per liter, dan Pertamax Turbo (RON 98) masih bertahan di Rp13.100 per liter sejak September 2025.

Untuk jenis BBM subsidi dan penugasan seperti Pertalite dan Biosolar, harga tidak mengalami perubahan. Pertalite masih dijual Rp10.000 per liter, dan Biosolar tetap di Rp6.800 per liter.

Warga Rela Antre BP

Terjadi antrean panjang di SPBU milik BP, Jumat (31/10/2025). 

Warga Surabaya rela antre demi mendapatkan BBM jenis BP 92.

Seorang petugas, Andi (bukan nama asli) mengatakan bahwa antrean tersebut terjadi sejak pagi ini.

“Iya (antreannya) mulai pagi ini, soalnya baru diisi hari ini. Semoga ramainya sampai seterusnya sih,” kata Andi dikutip dari Kompas.com, Jumat (31/10/2025).

Ia menuturkan bahwa BP 92 telah tersedia di SPBU BP di Jalan Pahlawan, Kertajaya, dan Citraland.

“Jadi mulai disetor BP 92-nya mulai hari ini. Ada di SPBU sini, Kertajaya, sama Citraland,” kata dia. 

Sementara itu, salah seorang pengemudi ojek online (ojol), Sigit (41) mengaku pertama kali mengisi BBM BP 92, setelah tiga kali mengalami kerusakan busi.

“Saya tadi pagi saja barusan ganti busi lagi karena businya kuning, ini habis Rp 98.000,” kata Sigit sambil menunjukkan nota pembayaran biaya perbaikan bengkelnya.

Bahkan, sebelumnya Sigit sudah pernah mencoba menggunakan BBM merek lain, tetapi motornya brebet dan mogok setelah pengisian.

Akhirnya, ia memutuskan untuk mengganti busi dan melakukan tap atau pengurangan tangki bahan bakar.

“Terus saya lihat di media sosial kok sini ramai, ada stok BP 92 akhirnya saya coba ke sini pertama kali ini nyoba,” ucapnya.

Ada juga pengendara lain, Yudi (36) menyatakan sebelumnya sudah beberapa kali melakukan pengisian BBM di SPBU BP, setelah sempat menjadi pemakai BBM merek lain. 

“Dulu banget pernah coba Pertamax, terus sempat pindah ke Shell, BP, lalu pindah Pertamax lagi karena waktu itu enggak ada stok di BP, sekarang balik lagi ke sini,” kata Yudi.

Menurutnya, tarikan mesin kendaraan saat menggunakan BBM merek sebelumnya terasa berbeda. 

“Kalau di BP 92 ini tarikan mesinnya lebih responsif, lebih mulus, kalau motor saya CC 150 pakai Pertalite atau Pertamax sebenarnya masih kurang,” ujar dia. 

Namun, sejauh ini ia belum pernah mengalami motor brebet atau mogok menggunakan BBM subsidi.

Ia menyebut, sudah dua hari terakhir kembali menggunakan BBM BP, setelah mengetahui informasi stok BP 92 yang kembali tersedia dari temannya.

“Saya tahu dari teman-teman sih, akhirnya sejak dua hari terakhir saya ngisi lagi di sini,” kata dia. 

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung