Surabaya Siap Wajib Belajar 13 Tahun : 6 Program Inovatif PAUD Siapkan Generasi Emas 2045

Pemkot Surabaya di Jatim matangkan Wajib Belajar 13 tahun dengan PAUD unggul. 6 program inovatif siap cetak Generasi Emas 2045.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Pemkot Surabaya
WAJIB BELAJAR 13 TAHUN - Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani memastikan kesiapan Kota Surabaya, Jawa Timur, dalam menjalankan program Wajib Belajar 13 Tahun. Selain menyiapkan 6 program unggulan, Surabaya juga memiliki fasilitas pendidikan pra sekolah yang mencapai 3.242 lembaga. 
Ringkasan Berita:
  • Surabaya Siap Wajib Belajar 13 Tahun: Pemkot Surabaya pastikan infrastruktur dan 3.242 lembaga PAUD siap dukung wajib belajar 13 tahun, bentuk generasi emas 2045.
  • 6 Program PAUD Inovatif: Bunda PAUD Rini Indriyani luncurkan 6 program prioritas: bahasa lokal dan asing, literasi, seni, beasiswa guru, perlindungan anak hingga manasik haji.
  • Fokus Kesiapan Mental Anak: PAUD Surabaya tak hanya bermain, tapi siapkan mental-psikologis anak, manfaatkan Balai RW, agar mandiri hadapi SD.

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di Jawa Timur (Jatim), terus memperkuat fondasi pendidikan, memastikan kesiapan penuh dalam mengimplementasikan program Wajib Belajar (Wajar) 13 Tahun yang dicanangkan pemerintah pusat. 

Dengan ribuan lembaga pendidikan yang menjangkau hingga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kota Pahlawan optimis melahirkan generasi emas 2045 yang seimbang secara intelektual, berbudaya dan mandiri.

Data terbaru Pemkot Surabaya per 2024, menunjukkan infrastruktur PAUD yang masif, mencapai 3.242 lembaga pra-sekolah. 

Angka ini mencakup 1.286 Taman Kanak-Kanak (TK), 404 Kelompok Bermain (KB), 849 Pos PAUD Terpadu/PPT dan Satuan PAUD Sejenis/SPS, serta 49 Tempat Penitipan Anak (TPA). 

Kesiapan infrastruktur ini, menjadi pilar utama suksesnya program wajib belajar tersebut.

6 Program Prioritas PAUD Surabaya Cetak Generasi Emas

Tidak hanya fokus pada infrastruktur, Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani, menegaskan bahwa Pemkot Surabaya juga mengimplementasikan 6 program prioritas yang dirancang untuk memastikan kesiapan mental, psikologis dan akademik anak-anak sejak usia dini, sebelum memasuki jenjang Sekolah Dasar (SD). 

"Terobosan ini kami yakini akan menciptakan Generasi Emas 2045 yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga cinta budaya lokal dan mandiri," ujar Bunda Rini di Surabaya, Senin (20/10/2025).

Adapun 6program inovatif tersebut meliputi:

  1. Penguatan Bahasa Lokal dan Asing: Melalui program "Kamis Mlipis" yang mewajibkan penggunaan Bahasa Jawa, serta "Speak and Talk English (SATE)" untuk membiasakan anak-anak mengucapkan kosakata bahasa Inggris sederhana. 

    "Ini untuk menyeimbangkan identitas lokal dan daya saing internasional," jelas Bunda Rini.

  2. Festival Literasi Anak Bercerita: Bertujuan menumbuhkan minat baca dan kemampuan komunikasi efektif anak dengan guru, orang tua, dan teman-teman mereka.
  3. Kegiatan Talenta Seni Anak: Mengembangkan bakat seni dan kepercayaan diri anak sejak dini melalui panggung kolaborasi dengan pusat perbelanjaan. "Membangun percaya diri harus dari kecil," tambahnya.
  4. Beasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi Guru PAUD: Program vital untuk meningkatkan kualitas pendidik dengan memfasilitasi guru PAUD yang belum sarjana untuk melanjutkan pendidikan hingga S1.
  5. Edukasi Dini Perlindungan Diri Anak: Melalui buku "Stop, Aku Tidak Suka (Stop, I Don't Like That)" yang ditulis Bunda Rini, anak-anak diajarkan untuk menolak tindakan mengancam dan berani melapor.
  6. Program Manasik Haji: Menanamkan sikap religius dan mengajarkan praktik ibadah haji sejak dini.

Pemanfaatan Balai RW dan Kesiapan Mental Anak

Untuk menjamin akses pendidikan yang merata, Pemkot Surabaya juga memanfaatkan Balai RW sebagai lokasi penyelenggaraan PAUD, tersebar di 1.360 RW. 

Pembenahan fasilitas juga telah dilakukan, untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Bunda Rini menekankan, bahwa pendidikan pra-sekolah bukan sekadar ajang bermain, melainkan persiapan krusial bagi mental dan psikologis anak. 

"Anak yang terbiasa di PAUD, akan lebih mandiri dan siap beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang lebih terstruktur. Wajib belajar 13 tahun ini, sangat membantu membangun anak-anak secara sosialnya, demi mempersiapkan Generasi Emas 2045," pungkasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved