Cak Yebe Sebut Perlu Makna Sumpah Pemuda Baru agar Gen Z makin Berkontribusi untuk Surabaya

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, menilai semangat Hari Sumpah Pemuda harus diartikan ulang sesuai konteks zaman

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
Foto Istimewa
SUMPAH PEMUDA - Ketua Komisi A DPRD Surabaya Yona Bagus Widyatmoko. Yona menilai semangat Hari Sumpah Pemuda harus diartikan ulang sesuai konteks zaman digital yang serba cepat. 
Ringkasan Berita:
  • Semangat Sumpah Pemuda harus diartikan ulang sesuai zaman digital sebagai 'perang pikiran dan inovasi'.
  • Gen Z punya peran besar sebagai agen perubahan; harus berani tampil, kreatif, dan berikan solusi untuk Surabaya.
  • Anak muda harus tetap bersatu dan gotong royong di tengah perbedaan, serta memanfaatkan teknologi.
  • Pemuda Surabaya diajak tidak takut gagal, terus berinovasi, berkolaborasi, dan berempati demi kemajuan kota yang adaptif.

SURYA.co.id | SURABAYA - Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, menilai semangat Hari Sumpah Pemuda harus diartikan ulang sesuai konteks zaman digital yang serba cepat.

Dia menyebut generasi Z kini punya peran besar sebagai agen perubahan untuk menjawab tantangan era disrupsi.

“Zamannya sudah, bro. Tantangannya sekarang bukan perang fisik, tapi perang pikiran dan inovasi. Gen Z harus berani tampil, mikir kreatif, dan beri solusi untuk Surabaya,” kata politisi Gerindra yang akrab disapa Cak Yebe ini, Selasa (28/10/2025).

Dia menilai Sumpah Pemuda bukan hanya soal sejarah, tapi tentang keberanian anak muda menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri bangsa.

Menurut dia, semangat satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa harus diterjemahkan dalam konteks kekinian, terutama di dunia digital dan sosial media.

“Sumpah Pemuda sekarang harus dimaknai lebih modern. Anak muda harus tetap bersatu, meski pikiranya beda-beda, tetep gotong-royong untuk kemajuan Indonesia,” ujar dia.

Cak Yebe menegaskan, generasi muda Surabaya punya potensi besar untuk menjadi pionir dalam inovasi, pelayanan publik, hingga wirausaha sosial.

Dia percaya, dengan dukungan teknologi dan semangat kebersamaan, anak muda bisa membawa Surabaya menjadi kota yang makin adaptif dan manusiawi.

“Arek-arek Suroboyo sudah terkenal sebagai sosok pemberani. Tinggal bagaimana caranya semangat itu disalurkan ke hal-hal positif," tegas Cak Yebe.

Menurut dia, tantangan disrupsi bukan alasan untuk pesimis, tapi peluang untuk tumbuh dan belajar lebih cepat.

Oleh karena itu, Cak Yebe mengajak pemuda agar tidak takut gagal dalam mencoba hal baru dan terus berinovasi untuk kemajuan bangsa.

“Anak muda jangan takut gagal, harus tetap mencoba. Hari Sumpah Pemuda dulu juga lahir dari semangat nyoba dan berani beda,” ucap dia.

Dia menambahkan, semangat Sumpah Pemuda terus harus dihidupkan dalam wujud konkret, yakni melalui kolaborasi, inovasi, dan empati.

Dia optimistis, dengan semangat itu, Surabaya bisa menjadi kota yang tidak hanya maju, tapi juga inklusif bagi generasi penerusnya.

"Kalau pemuda Surabaya bisa kompak, kreatif, dan mandiri, maka wajah kota ini akan semakin kuat dan manusiawi. Itulah makna Sumpah Pemuda di zaman sekarang," pungkasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved