8.494 Koperasi Desa Merah Putih di Jawa Timur, Optimistis Jadi Penggerak Ekonomi Daerah

Hingga saat ini, Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan jumlah KDMP terbanyak dan tercepat pengurusan badan hukumnya se Indonesia.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Fatimatuz Zahro
WAWANCARA EKSKLUSIF - Wawancara eksklusif Harian Surya Tribun Jatim Network bersama Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Endy Alim Abdi Nusa 

Tapi beberapa koperasi di Gempolkerep Mojokerto saya pikir sudah bisa naik karena sudah ada mantri nya. Koperasi nya di sana sudah sholat apotek nya sudah jalan tinggal nanti dipantau ketersediaan obatnya.

Dari ratusan koperasi yang sudah operasional adakah success story KDMP yang sudah sukses?

Beberapa koperasi yang sudah jalan saya mengapresiasi sejumlah koperasi seperti yang ada di Jember di mana koperasi ini sudah bisa mengekspor hasil perkebunan kopi. Saat ini bahkan sudah penjajakan juga ke pasar Cina. Padahal itu masih belum disentuh oleh pembiayaan dari Himbara.

Jadi memang ada beberapa yang memang punya potensi lokal yang luar biasa seperti kopi di Lumajang, kemudian juga ada yang di Gresik itu untuk komoditas perikanannya bagus.

Dan memang diharapkan koperasi ini selain punya toko sembako apotek dan lain-lain mereka bisa mengolah potensi lokalnya. Kayak yang di Mojokerto itu di daerah Pacet, di sana itu sudah bagus bagaimana dia bisa membikin sentra kuliner yang dikelola oleh koperasi dan itu sudah bekerja sama dengan BUMDes itu sudah bagus sekali.

Beberapa waktu yang lalu kementerian keuangan menggelontorkan dana Rp 200 triliun yang digadang bisa menjadi modal bagi koperasi merah putih di mana satu koperasi bisa mendapatkan sampai Rp 3 miliar. Progresnya seperti apa?

Beberapa waktu yang lalu kami mengadakan sosialisasi terkait pembiayaan bagi teman-teman koperasi merah putih, yang khususnya terkait dengan pembiayaan dari Himbara dan juga Danantara. 

Dalam sosialisasi tersebut kami menyampaikan apa saja yang bisa disiapkan oleh koperasi merah putih agar bisa mengambil peran dari dana yang digelontorkan itu. 

Kami diminta untuk menginventarisasi aset-aset yang memang dari warga ataupun pemerintah daerah yang bisa dijadikan delapan gerai koperasi merah putih. 

Karena koperasi itu kan ada beberapa kebutuhan gerai contohnya toko gudang, simpan pinjam, apotek, nah gerai gerai ini yang paling tidak harus gedung sendiri. 

Contohnya di Surabaya bagaimana pemerintah daerah bisa punya aset di kelurahan Jambangan. Nah kelurahan Jambangan itu sudah kosong sejak kantor kelurahan dan kecamatannya dijadikan satu. 

Itu yang akan dimanfaatkan teman-teman di kelurahan merah putih dipakai untuk jualan sembako LPG termasuk juga nantinya misalnya pengurus yang ini bagus untuk sentra kuliner atau yang lain. 

Kami juga melihat koperasi beberapa di daerah bekerja sama dengan BUMDes yang memakai balai warga untuk bulutangkis dan lain-lain sehingga dia itu misalnya ada pinjaman dari bank maka bisa. Jadi banyak saya apresiasi justru punya kreativitas dan daya inovasi bagaimana kira-kira pembiayaan akan diarahkan

Kalau untuk syarat mendapatkan pinjaman itu apa saja syaratnya dan ketentuannya?

Yang jelas syaratnya pasti sama dimana setiap bank pasti punya asesmen kelayakan bagaimana seseorang bisa dibiayai atau tidak misalnya dia punya aset sebagai jaminkan. 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved