Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk
Gernas Ayo Mondok Sebut Pengecekan Kondisi Pesantren Perlu Petunjuk Teknis yang Jelas
Rencana pemerintah untuk melakukan pengecekan kondisi pondok pesantren mendapatkan sambutan hangat pihak pesantren.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Rencana pemerintah untuk melakukan pengecekan kondisi pondok pesantren mendapatkan sambutan hangat pihak pesantren.
"Hanya saja, hal ini memerlukan petunjuk teknis (juknis) yang jelas soal pengecekan bangunan pesantren tersebut. Menurut saya, bikin dulu regulasi yang komprehensif. Jangan buru-buru membuat aturan yang parsial. Nanti malah dua kali kerja. Tapi di luar semua itu, saya mengapresiasi inisiatif Presiden (Presiden RI, Prabowo Subianto) ini," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok, KH Zahrul Azhar Asumta, Kamis (9/10/2025).
Pria yang akrab disapa Gus Hans tersebut melihat program pemerintah ini belum menyertakan solusi konkret terhadap temuan di lapangan.
Apalagi, pengecekan ini tanpa disertai tolok ukur yang jelas.
"Sebelum eksekusi di lapangannya, rapikan dulu apa yang mau dilakukan. Nah, aturannya apa? Kalau misalnya mau dibantu, dibantu apanya? Kalau mau ditertibkan, ditertibkan apanya? Gitu kan," kata Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum, Jombang tersebut.
"Termasuk yang dimaksudkan dengan pendataan itu, yang mau didata apanya? Yang didata itu usia gedungnya atau usia pesantrennya? Atau teknis lain seperti apa?," kata pria yang juga Ketua Ikatan Alumni UPN Veteran Yogyakarta tersebut.
Menurut Gus Hans, saat ini pemerintah perlu mengajak pesantren untuk duduk bersama.
Membahas teknis regulasi tersebut, pesantren harus dilibatkan sehingga melahirkan dasar ketentuan yang komprehensif.
"Jadi, bukan menginventarisir gedung lama, tetapi yang paling baik adalah mengajak para pengasuh juga sadar terhadap pentingnya menjaga nyawa santri. Jadi, harus duduk bersama, bikin aturan," kata Wakil Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang ini.
Menurut Gus Hans, pemerintah harus bijaksana.
Pengecekan bangunan pesantren harus terukur dan memperhatikan banyak aspek.
"Saya kira duduk bersama lebih penting," katanya.
Terkait pengecekan tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akan memastikan bangunan pondok pesantren di Surabaya aman.
Pengecekan tersebut sebagai langkah preventif agar peristiwa ambruknya salah satu bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Senin (29/9/2025) lalu tidak terulang.
"Kami akan menginventarisir pesantren yang ada di Surabaya. Kita akan berkoordinasi dengan lintas instansi sebab tidak semua pesantren berada di bawah kewenangan Pemkot Surabaya," kata Wali Kota Eri ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (9/10/2025).
Meaningful
Multiangle
Eksklusif
ViralLokal
Running News
TribunBreakingNews
Ponpes Al Khoziny
Gernas Ayo Mondok
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Berkaca dari Tragedi Ponpes Al Khoziny, DPRD Sidoarjo Siapkan Perda Fasilitasi Pesantren |
![]() |
---|
8 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Kembali Teridentifikasi, Ada Santri Asal Bogor Jabar |
![]() |
---|
Kemenag Jombang : Puluhan Ponpes Belum Tercatat Resmi, Masih Urus Perizinan |
![]() |
---|
Peduli Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny, Pelajar MAN 1 Lamongan Galang Donasi |
![]() |
---|
Selidiki Pihak yang Bertanggung Jawab Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Ini Profil Irjen Nanang Avianto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.