Berkat dalam Tradisi Molod di Pulau Bawean Gresik Berisi Uang Rupiah, Ringgit dan Dolar

Tradisi molod oleh warga Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jatim, menjadi momen yang selalu dinanti masyarakat. 

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
Istimewa
MOLOD - Suasana angkaan berkat molod berisi mata uang rupiah hingga dolar tertata di Masjid Baitul Mu’minin di Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu (6/9/2025). Rangkaian acara molod dimulai dengan khataman Alquran, dzikir Maulid, tausyiah hingga doa bersama. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Sejumlah angkaan molod dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), terlihat meriah. 

Ratusan angkaan berkat molod berjejer rapi serta lantunan selawat menggema di Masjid Baitul Mu’minin Dusun Daun Timur, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Sabtu (6/9/2025). 

Sejak pagi, masyarakat berbondong-bondong menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah/2025.

Acara berlangsung semarak dengan tradisi khas warga Bawean, yakni angkaan molod

Tercatat ada sekitar 105 angkaan berisi aneka makanan siap saji, jajanan tradisional, hingga hiasan kuncup angkaan yang berisi uang tunai.

Uang tunai itu dikenal dengan sebutan robit, yakni sedekah dari warga perantauan luar negeri. 

Tradisi Maulid Nabi atau yang disebut Molod oleh warga Bawean, menjadi momen yang selalu dinanti masyarakat. 

Hampir seluruh masjid dan musala di Pulau Bawean menggelar tradisi berkat angkaan ini. 

Setiap angkaan biasanya berisi makanan hasil laut, hasil pertanian hingga dodol khas Bawean dan rengginang. Nilainya tak sedikit, masyarakat rela menghabiskan Rp 1 juta hingga Rp 3 juta untuk satu angkaan.

Menariknya, warga perantauan dari Singapura, Malaysia, Brunei hingga Amerika juga turut andil dalam tradisi ini dengan mengirimkan robit berupa uang tunai rupiah, ringgit dan dolar.

Dana robit tersebut, kemudian diserahkan ke kas masjid. Tahun ini, total robit yang terkumpul mencapai Rp 36.130.000.

Aman (54), warga Bawean yang merantau di Johor, Malaysia, juga hadir langsung mengikuti perayaan Maulid Nabi di kampung halamannya. 

Pria itu sudah puluhan tahun merantau, mengaku terkesima dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pulau Bawean.

"Alhamdulillah bisa ikut tradisi molod di Pulau Bawean. Ini baru pertama kali maulid Nabi di kampung kelahiran. Rasanya senang sekali, sangat meriah. Sekaligus bisa silaturahmi ke keluarga di Boyan," ujar Aman.

Rangkaian acara molod di Dusun Daun Timur, dimulai dengan khataman Alquran, dzikir Maulid, tausyiah hingga doa bersama.

Pengurus Takmir Masjid, Mujib Arsyad, menyampaikan terima kasih atas partisipasi masyarakat, khususnya warga perantauan yang selalu rutin memberi robit.

"Terima kasih kepada para perantauan yang bersedekah pada perayaan Maulid Nabi," ujarnya.

Mujib menyebut, pecahan uang yang diberikan sangat beragam, mulai dari rupiah, ringgit, dolar Singapura hingga dolar Amerika.

"Semuanya dari warga Dusun Daun Timur di perantauan. Ini sudah menjadi tradisi setiap molod berlangsung," tambahnya.

"Semoga warga perantauan Dusun Daun Timur diberikan kesehatan, keberkahan Maulid Nabi," imbuh Mujib.

Ketua Takmir Masjid Baitul Mu’minin, Kiai Fathoni Bahyan, juga mengapresiasi semangat masyarakat dalam menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.

"Terima kasih masyarakat beserta panitia. Semoga antusias dalam menyambut kelahiran Nabi, nanti bisa berkumpul bersama Nabi kelak hari," ujarnya

Tradisi molod di Dusun Daun Timur, ditutup dengan pembagian hadiah angkaan secara undian. 

Setelah itu, masyarakat bersama-sama menikmati hidangan angkaan di pinggir laut.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved