Campak Juga Menyebar di Sidoarjo, Mayoritas Bayi yang Terserang
Berdasarkan catatan di Dinas Kesehatan (Dinkes), campak juga menyebar di Kabupaten Sidoarjo, Jatim. Kebanyakan yang terserang adalah bayi
SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Berdasarkan catatan di Dinas Kesehatan (Dinkes), campak juga menyebar di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).
Disebutkan, sejauh ini ada 246 kasus campak di Sidoarjo, yang diserang mayoritas balita.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinkes, dr Lakhsmie Herawati Yuwantina saat ditanya oleh Komisi D DPRD Sidoarjo, Kamis (4/9/2025).
Kasus campak itu menyebar di berbagai daerah di Sidoarjo.
Dan terakhir, disebutkan ada di Kecamatan Buduran.
“Kami terus memantau kondisi di berbagai daerah. Sejauh ini semua masih terkendali,” kata dr Lakhsmie.
Baca juga: Dinkes Jatim: 11 Ribu Lebih Anak di Jember Sama Sekali Belum Diimunisasi Campak
Baca juga: Ada KLB Campak di Sumenep, Pemkot Surabaya Terbitkan SE Ajak Imunisasi : Baru 60 Persen dari Target
Baca juga: Penularan Campak di Pamekasan Melonjak, Rata-rata yang Terkena Balita
Kebanyakan yang terserang adalah bayi di atas 9 bulan. Bayi memang menjadi kelompok paling rentan terinfeksi campak. Jika tidak ditangani serius, penyakit ini bisa cepat menyebar di masyarakat.
Namun, campak yang menyebar di Sidoarjo, disebutnya belum termasuk kategori luar biasa, karena sejauh ini masih terkendali dan tidak sampai ada korban jiwa.
“Imunisasi kejar terus kami gerakkan lewat puskesmas, posyandu dan sebagainya. Tujuannya untuk membentengi anak-anak supaya tidak tertular virus itu,” lanjut dr Lakhsmie.
Mendengar kondisi itu, Komisi D pun langsung mewanti-wanti Dinkes agar lebih masif mengatasi persoalan ini.
Termasuk melakukan sosialisasi dan imunisasi, menyadarkan masyarakat agar memberikan imunisasi kepada anaknya supaya tidak terkena campak.
“Kesadaran masyarakat juga penting. Makanya kami minta Dinkes lebih masif melakukan sosialisasi dan imunisasi. Supaya kasus campak ini tidak terus menyebar,” kata Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, Dhamroni Chudlori.
Pihaknya juga memantau ke beberapa puskesmas. Diharapkan, jika ada anak yang terkena, segera ditangani secara maksimal, dan dilaporkan ke Dinkes. Supaya penanganan bisa cepat dan baik.
Di sisi lain, dewan juga menekankan pentingnya antisipasi.
Semua puskesmas, posyandu dan sebagainya, harus aktif melakukan pencegahan. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat supaya segera mengimunisasi anaknya.
Rekam Jejak Nadiem Makarim eks Mendikbudristek Jadi Tersangka Korupsi Chromebook, Pendiri Gojek |
![]() |
---|
Dapat Bantuan Kursi Roda dari Pemkab Sidoarjo, Kini 2 Perempuan di Gedangan Bisa Beraktivitas |
![]() |
---|
Polisi Dua Maling Motor, Ngaku Pernah Beraksi di 9 Lokasi Surabaya Barat |
![]() |
---|
Kisah Pilu Emak-emak yang Bawa AC Milik Uya Kuya, Tak Niat Curi, Kini Diajukan Restorative Justice |
![]() |
---|
Jelang Championship, Persela Lamongan Klub Pertama yang Ikuti Sosialisasi VAR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.