Banyak Event di Surabaya Batal, Asperapi, Hippindo dan Kadin Jatim Harap Ada Ketegasan Pemerintah

Berbagai event di Surabaya terpaksa batal dan tutup lebih awal lantaran aksi kerusuhan pada Jumat (29/8/2025)

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
habibur rohman/surya.co.id
DEMO - Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto. Kadin Jatim bersama Hippindo Jatim dan Asperapi Jatim angkat bicara soal aksi demonstrasi yang berdampak pada batalnya sejumlah event di Surabaya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Aksi kerusuhan yang diduga menunggangi demonstrasi pada Jumat (29/8/2025) malam dan Sabtu (30/8/2025) di Surabaya telah berdampak pada kegiatan event yang sedang maupun akan berlangsung.

Beberapa event pameran ada yang selesai lebih awal hingga membatalkan untuk tidak jadi digelar, salah satunya ARTSUBS 2025, yang telah berlangsung sejak 2 Agustus 2025 dan akan berakhir 7 September.

Namun karena ada peristiwa pembakaran di gedung grahadi meminta penyelenggara menutup ARTSUB 2025 diputuskan selesai pada Sabtu (30/8/2025).

Pengumuman lainnya adalah dibatalkannya event Pelindo Run, yang rencananya Sabtu (30/8/2025) dan Suparma Run, yang rencananya berlangsung Minggu (31/8/2026) dan Cleo Festival Kuliner di seharusnya digelar Jumat (5/9/2025) hingga Minggu (7/9/2025).

Kemudian pameran Willow Baby Expo 2025 yang dijadwalkan Kamis (4/9/2025) hingga Minggu (7/9/2025), juga dibatalkan.

"Pembatalan ini selain berdampak pada penyelenggara maupun peserta juga kepada pengunjung. Kalau penyelenggara dan peserta, baik kami mundur acaranya, tapi bagaimana dengan pengunjung. Padahal mereka yang kami butuhkan," kata Yusuf Karim Ungsi, Ketua Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Jawa Timur, saat dihubungi Senin (1/9/2025).

Dengan adanya kejadian seperti Jumat dan Sabtu di Surabaya, diakui Yusuf, dampak psikologi pengunjung sangat besar.

Mereka menjadi tidak mau atau bisa hadir karena takut.

"Sehingga apa yang kami tampilkan menjadi sia-sia. Meski Alhamdulillah, pada jelang akhir gelaran GIIAS 2025 Surabaya, yang kami tangani, masih bisa maksimal,'' jelas Yusuf yang juga sebagai Direktur PT Amara Satu Raya dengan brand One Event tersebut.

Dalam gelaran GIIAS yang berlangsung mulai Rabu (27/8/2025), Yusuf mengaku bisa tampil maksimal hanya sampai Jumat (29/8/2025).

"Jumat malam sempat terjebak karena ada aksi masa di depan Grand City. Tapi Alhamdulillah, Sabtu dan Minggu bisa berjalan sampai malam. Pengunjung tetap ramai karena memang pengunjung pameran mobil ini sangat segmented, tapi memang tidak bisa meningkat seperti waktu akhir pekan," terang Yusuf.

Di pekan ini, Yusuf berharap dengan sudah redanya aksi demontrasi, pihaknya mewakili Asperapi berharap ada langkah-langkah dari pemerintah untuk memberi ketegasan dalam menghadapi perusuh, memberi jaminan keamanan bagi pelaku usaha dalam berkegiatan lagi, dan ikut mendorong dengan kampanye sehingga klien-klien pameran bisa mendapatkan manfaat yang meningkat.

Senada dengan Yusuf, April Wahyu Widayati, Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Jatim juga berharap dengan selesainya peristiwa kemarin, ada upaya pemerintah dalam memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan dari pelaku usaha, terutama ritel.

"Bagi kami menggelar aksi demo untuk menyampaikan aspirasi tentu kami ikut mendukung. Namun bila sudah ada kegiatan pengrusakan, penjarahan, ancaman, tentunya berdampak pada sektor usaha kami," ungkap April ketika dihubungi Senin (1/9/2025).

Apalagi pada Sabtu (30/8/2025) salah satu ritel sempat mengurangi jam operasionalnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved