Pertahanan Semesta Presiden Prabowo Subianto

Doktrin pertahanan yang diajukan oleh Presiden Prabowo tidak bergeser dari sistem pertahanan semesta.

Editor: irwan sy
Foto Istimewa PDI Perjuangan
Said Abdullah, Ketua DPP PDI Perjuangan. 

Kita juga memiliki proyek pengembangan pesawat tempur dengan Korea Selatan untuk pengembangan pesawat tempur generasi 4.5 berkode KAI KF 21 Boramae.

Prototipe sudah ada, dan sempat uji coba, entah kenapa lajunya proyek ini lambat sekali.

Intinya, industri pertahanan nasional kita perlukan untuk membangun kemandirian alat pertahanan nasional.

Dari sisi anggaran, kami di Badan Anggaran DPR selalu mendukung kebutuhan anggaran TNI untuk mencapai MEF.

Jika dibandingkan dengan kebutuhan anggaran negara negara maju dengan kekuatan militer canggih, alokasi anggaran pertahanan Indonesia memang masih rendah.

Defend Budget Rank 2025 yang di rilis oleh Global Firepower menempatkan Indonesia di urutan 29, di bawah Singapura di urutan 26.

Tentu ini belum ideal mendukung MEF, karena keterbatasan fiskal kita.

Ke depan kita perkuat kebutuhan anggaran pertahanan, sejalan dengan upaya penyehatan fiskal.

Terakhir, profesionalitas prajurit TNI menjadi modal penting bagi TNI membangun kekuatan pertahanan.

Profesionalitas TNI berarti netral dari politik praktis, sebaliknya politisi sipil tidak menarik TNI ke arena politik.

TNI hanya berada pada kebijakan politik pertahanan negara.

Profesional TNI juga berarti prajurit TNI mampu memenuhi kecakapan mengemban tugas pertahanan.

Secara individual, prajurit TNI memiliki kemampuan tempur terlatih, disiplin, loyal dan setia pada janji sapta marga.

TNI dibangun dengan merit sistem yang ketat, prestasi menjadi acuan kenaikan pangkat.

Bravo, Dirgahayu TNI ke-80 tahun.

Jadilah patriot bangsa gagah berani. {*}

Sumber: Surya
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved