Kematian Dosen Untag Semarang

Sosok Istri AKBP Basuki Ikut Terseret Kasus Kematian Dosen Untag Semarang, Satu KK dengan WIL Suami

Begini lah nasib istri AKBP Basuki setelah sang suami terseret di kasus kematian DLL, dosen Untag Semarang di kamar hotel.

Editor: Musahadah
Kolase Tribun Jateng
GELAGAT ANEH - (kiri) Olah TKP kematian dosen Untag Semarang. (kanan) KBP Basuki yang kini sudah di patsuskan usai kematian DLL, dosen untag Semarang yang tinggal bersamanya. 
Ringkasan Berita:
  • Istri AKBP Basuki ikut diperiksa polisi terkait kasus kematian DLL, dosen Untag Semarang di kamar hotel di Gajahmungkur pada Senin (17/11/2025).   
  • Menuerut pengakuan sang dosen sebelumnya, AKBP Basuki sudah pisah ranjang dengan sang istri namun belum bercerai. 
  • Polisi belum menaikkan status kasus ini ke penyidikan. 

 

SURYA.CO.ID - Begini lah nasib istri AKBP Basuki setelah sang suami terseret di kasus kematian DLL, dosen Untag Semarang di kamar hotel Gajahmungkur pada Senin (17/11/2025). 

Istri AKBP Basuki ikut dimintai keterangan polisi untuk mengungkap penyebab kematian dosen berusia 35 tahun itu. 

Seperti diketahui, DLL ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tanpa busana di kamar hotel yang ditinggalinya bersama dengan AKBP Basuki

Dari kasus ini akhirnya terungkap hubungan terlarang antara AKBP Basuki dan DLL yang sudah terjalin lima tahun.

Sosok istri AKBP Basuki pun menjadi sorotan karena ternyata selama ini mereka belum bercerai. 

Baca juga: Nasib AKBP Basuki di Kasus Kematian Dosen Untag Semarang, Tak Cuma Terancam PTDH, Dituntut Pasal Ini

Kabar ini diungkapkan Kastubi, rekan kerja DLL yang mengaku mendapat info itu dari sang dosen. 

"Kata L*** (DLL) AKBP Basuki sudah pisah sama istri sahnya, bukan cerai, tapi pisah (ranjang)," bebernya.

Kini, setelah kasus kematian DLL diselidoiki polisi, istri AKBP Basuki pun ikut diperiksa. 

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan keberadaan istri AKBP B menjadi perhatian penyidik setelah dosen muda yang disebut berhubungan dengan suaminya itu ditemukan tewas.

Menurut Artanto, istri AKBP B masih dimintai keterangan oleh polisi.

"Untuk sementara masih kita minta informasi dengan harapan untuk meyakini proses penyidikan maupun kronologi peristiwanya," katanya.

Siapa sebenarnya istri AKBP Basuki?

AKBP Basuki dan istrinya diketahui sudah memiliki satu anak. 

Namun, hingga berita ini diunggah, istri AKBP Basuki belum mau tampil di depan publik. 

Hubungan ibu satu anak itu dengan Basuki pun kini menjadi tak jelas.

Pasalnya sejak pacaran dengan DLL, dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, AKBP Basuki mengaku sudah berpisah.

Bahkan menurut kuasa hukum keluarga, Zainal Abidin Petir, dosen DLL sudah dimasukkan ke dalam Kartu Keluarga (KK) AKBP Basuki.

"Jelas pelanggaran, perwira menengah yang masih punya keluarga kemudian memasukan wanita masih bujangan di KK-nya. Orang penegak hukum kok," katanya.

Alibinya DLL dimasukkan ke KK Basuki agar mudah mengurus perpindahan KTP dari Purwokerto ke Semarang.

"Kalau memang mau bantu supaya mudah ada domisili di Semarang kan bisa KK tersendiri, kan boleh," kata Petir.

Tapi AKBP Basuki justru memasukkan DLL bersama istri dan anaknya.

"Kenapa kok KK-nya itu AKBP B, istrinya, anaknya, terus baru itu (DLL)," katanya.

Dalam KK status DLL sebagai keluarga lain.

"Hubungan keluarganya itu family lain," katanya. 

AKBP Basuki Belum Jadi Tersangka

BIAYAI KULIAH - Kolase foto AKBP Basuki dan DDL, dosen Untag Semarang.
BIAYAI KULIAH - Kolase foto AKBP Basuki dan DDL, dosen Untag Semarang. (Kolase Tribun Jateng)

Hingga kini, polisi belum meningkatkan kasus kematian dosen Untag ini ke penyidikan.

AKBP Basuki, belum juga ditetapkan tersangka.

Pada Sabtu (22/11/2025), polisi masih melakukan proses olah TKP yang dilakukan penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimun) Polda Jateng dan Tim Inafis.

Mereka melakukan olah TKP secara tertutup yang berfokus ke kamar 210 tempat dosen Levi ditemukan tewas dalam kondisi telanjang dengan posisi tubuh terkapar di lantai hotel.

"Iya, kami lakukan olah TKP kedua di lokasi kejadian," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto kepada Tribunjateng, Sabtu (22/11/2025).

Menurut Artanto, olah TKP di lokasi kejadian merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh penyidik. Kegiatan itu juga bisa saja dilakukan berulang kali.

"Olah TKP pertema dilakukan saat peristiwa kejadian. Ini yang kedua dan itu lumrah, bisa saja kami melakukan berulang kali agar penyidik semakin yakin atas temuannya," katanya.

Tujuan olah TKP, kata Artanto, untuk menemukan bukti-bukti lain dalam kematian dosen Untag. Selain itu, olah TKP juga untuk menguatkan temuan dari olah TKP sebelumnya.

 "Terkait temuan baru di lokasi kejadian, kami belum bisa mengungkapnya," tuturnya.

Menurut Artanto, olah TKP sebagai pembuktian kasus ini mengarah ke tindak pidana atau sebaliknya.

Hasil di lapangan tersebut nantinya akan dipadukan dengan hasil autopsi, keterangan saksi, atau petunjuk lainnya. 

"Nanti hasil itu akan disusun menjadi suatu rangkaian peristiwa dan hasilnya akan diambil kesimpulan saat gelar perkara," ujarnya.

Ia membantah, AKBP Basuki yang menjadi saksi kunci kasus meninggalnya korban sebagai tersangka.

Ia menyebut, penetapan tersangka dilakukan selepas gelar perkara.

Sejauh ini, gelar perkara belum dilakukan. 

"Belum tersangka, kami harus gelar perkara dulu, semua masih berproses," ujarnya.

Sudah Sakit Sebelum Meninggal

Di sisi lain, Artanto mengatakan, DLL sudah sakit sejak dua hari sebelum ditemukan tewas tanpa busana di kamar kostel nomor 210 itu.

"Kami membenarkan bahwa AKBP B ini satu hari sebelum saudari D meninggal sempat dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pengobatan," jelas Artanto.

Hasil rekam medis menyebut tekanan darah DLL 190 dan kadar gulanya 600. DLL juga mengonsumsi obat-obatan dari dokter di rumah sakit.

"Setelahh dilakukan pengobatan di rumah sakit tentunya telah diberikan obat-obat tertentu," kata Kombes Pol Artanto.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah juga sudah mengambil sejumlah obat-obatan dari tempat lokasi tewasnya dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35), Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Sabtu (22/11/2025).

Obat-obatan itu diambil untuk diteliti oleh tim Laboratorium Forensik Polda Jateng yang dilibatkan dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) tersebut. 

"Iya kami temukan ada obat-obatan dan barang lainnya, tim Labfor (Laboratorium Forensik) akan cek secara forensik bagaimana isi zatnya" ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio tanpa menyebut detail jenis obat itu. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul AKBP Basuki Belum Jadi Tersangka Kasus Dosen Untag Tewas, Polisi: "Belum Pasti Ada Tindak Pidana"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved