Berita Viral

Nasib Mujur Siswa SD yang Naik KRL Sendirian saat Subuh untuk Berangkat ke Sekolah, Kini Lebih Dekat

Nasib mujur menghampiri siswa SD yang viral naik KRL sendirian saat subuh untuk berangkat ke sekolah. Kini lebih dekat.

instagram @jabodetabek24info
NAIK KRL SENDIRIAN - Seorang siswa SD di Duren Sawit harus berangkat sekolah sendiri menggunakan KRL sejak subuh dari Tangerang. 

Ringkasan Berita:
  • Siswa SD tetap ingin bersekolah di Duren Sawit meski kini tinggal di Tangerang.
  • Ia nyaman dengan sekolah lamanya dan tidak keberatan menempuh perjalanan jauh.
  • Untuk keamanan, ia bersedia tinggal sementara di rumah teman di Klender.

 

SURYA.co.id - Nasib mujur menghampiri siswa SD yang viral naik KRL sendirian saat subuh untuk berangkat ke sekolah.

Kini, jarak antara rumah ke sekolah menjadi lebih dekat.

Seorang siswa sekolah dasar di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi sorotan setelah memilih tetap bersekolah di tempat lamanya meski kini tinggal jauh di Tangerang.

Ia menolak pindah sekolah karena telah merasa betah dengan lingkungan belajar dan teman-temannya.

Namun demi keamanan, anak tersebut akhirnya bersedia tinggal sementara di rumah seorang teman yang berlokasi lebih dekat dengan sekolah.

Kepala Satuan Pelaksana Pendidikan Duren Sawit, Farida Farhah, menjelaskan bahwa siswa itu sama sekali tidak keberatan menempuh perjalanan panjang setiap pagi.

"Anaknya merasa sudah nyaman dan tidak keberatan terkait dengan keberangkatan anak tersebut dari pagi dengan perjalanan yang segitu panjangnya. Anaknya merasa juga enjoy juga gitu kan," ujar Farida saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (22/11/2025).

Farida menambahkan, sebelumnya anak itu tinggal di dekat sekolah bersama ibunya yang merupakan orangtua tunggal.

Setelah sang ibu pindah ke Tangerang karena urusan pekerjaan, ia tetap memilih melanjutkan sekolah di Duren Sawit.

“Orangtuanya memang dulu tinggal dekat sekolah. Setelah pindah, anaknya tetap bersekolah di sana. Itu yang disampaikan pihak sekolah kepada kami,” ujarnya.

Meski sempat menolak mutasi, siswa tersebut kini bersedia tinggal sementara di rumah temannya di wilayah Klender. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko perjalanan subuh yang harus ia lalui setiap hari.

“Saat ini dia sudah mau. Senin besok dia sudah berada di Duren Sawit, di wilayah Klender, bersama temannya laki-laki, di rumah temannya laki-laki, diurus oleh orangtua temannya,” kata Farida.

Ia menambahkan bahwa proses perpindahan sekolah baru bisa dilakukan setelah pembagian rapor pada Desember 2025.

Sementara itu, keputusan tinggal sementara di Duren Sawit dipilih demi menjaga kesehatan dan keselamatan anak, mengingat ia harus berangkat sejak pukul 04.00 WIB dan belum memiliki gawai untuk berkomunikasi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved