SURYA Kampus
Sosok Sauqi Sawa Bikalawan, Wisudawan Terbaik S2 Unesa yang Lulus Tanpa Tesis dan Raih IPK 3,99
Inilah sosok Sauqi Sawa Bikalawan, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Olahraga, Unesa, yang jadi Wisudawan Terbaik
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Ringkasan Berita:
- Sauqi Sawa Bikalawan meraih Wisudawan Terbaik Program S2 Unesa dengan IPK 3,99.
- Untuk menyelesaikan program S2, Sauqi tidak mengerjakan tesis.
SURYA.CO.ID - Sauqi Sawa Bikalawan, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Surabaya (Unesa), menorehkan prestasi gemilang.
Ia berhasil menjadi Wisudawan Terbaik program Magister Unesa, yang lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99.
Bukan hanya itu, dia juga lulus hanya dalam waktu tiga semester atau 1,5 tahun.
Kunci Lulus Cepat Tanpa Tesis
Keistimewaan Sauqi terletak pada skema kelulusannya yang tidak menggunakan tesis.
Ia dapat menyelesaikan studi S2-nya berkat jalur publikasi ilmiah yang didasarkan pada penelitian yang dilakukannya selama masa kuliah.
Satu di antaranya penelitian berjudul “Identifying the Evolution of Learning Methods in Physical Education: A Systematic Review of Modern Approaches and Digital Integration (2025)", yang terpublikasi di Jurnal Internasional Scopus Q-3.
Alhasil, ia mendapatkan rekognisi bebas tesis dari kampusnya.
Baca juga: Rekam Jejak Maruarar Siahaan Eks Hakim MK yang Singgung Sikap Jokowi di Kasus Tudingan Ijazah Palsu
“Saya mencoba mengidentifikasi metode pembelajaran pendidikan jasmani mulai dari awal perkembangan tahun 1800-an sampai 2025 menggunakan pendekatan digital,” ujar Sauqi, dikutip SURYA.CO.ID dari situs Unesa.
Pengalamannya sejak S1 yang sering membantu dosen penelitian membuatnya jadi mengetahui berbagai jenis penelitian.
Usai lulus S1 dari Unesa, Sauqi langsung lanjut S2 dengan beasiswa fresh graduate selama dua semester.
Persiapan Matang
Sejak masih menempuh jenjang S1, Sauqi mendapat informasi bahwa ada rekognisi di semester 2.
Saat semester 1, koordinator prodi menyampaikan belum terdapat peraturan rekognisi tersebut.
Sauqi kembali bertanya soal rekognisi kala semester 2 dan ternyata kebijakan rekognisi sudah mulai diajukan ke pimpinan kampus untuk ditindaklanjuti.
Baca juga: Kisah Masa Kecil Menkeu Purbaya Ternyata Tinggal Dekat IPB, Punya Kebiasaan Dilakoni Tiap Jam 5 Pagi
Di akhir semester 2 Sauqi mulai menyusun artikel sebagai strategi jika peraturan tentang rekognisi sudah ada, ia telah memiliki artikel yang siap digunakan.
Setelah berbagai konsultasi artikelnya pun menembus jurnal internasional Scopus Q-3, diterima tanpa revisi.
Berikhtiar
Sauqi berbagi kiat menjadi wisudawan terbaik.
Pertama, ia aktif mengemukakan pendapat saat di kelas.
Menurutnya, dosen ingin mahasiswa berani berpendapat dan berdiskusi bahkan hingga berdebat yang konstruktif.
Kedua, saling membantu teman satu kelas, karena banyak yang sudah bekerja maka harus bisa bekerja sama.
Ketiga, berdoa. Sebab apapun yang dilakukan, pasti ada berbagai variabel yang tidak bisa dikontrol manusia. Baginya, cara mengontrol variabel tersebut adalah berdoa.
Jadi Asisten Dosen
Sembari kuliah, Sauqi juga merupakan asisten dosen yang membantu meneliti dan mengajar. Prestasi Sauqi di bidang riset memang terbilang mentereng.
Ia pernah menjadi Best Presenter Poster 1 The 10th ACPES International Conference di Malaysia (2024), Best Presenter 3 The 5th International Seminar of Sport and Exercise Science di Indonesia (2024).
Ia telah memublikasikan lima Jurnal Scopus 2025, memiliki 22 Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan mengikuti berbagai kepanitian seminar internasional.
Sauqi berencana melanjutkan pendidikan ke S3 dan berharap bisa mendapatkan beasiswa kembali.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
SURYA Kampus
Sauqi Sawa Bikalawan
Wisudawan terbaik
Meaningful
SURYA.co.id
Wisudawan Terbaik UNESA
Universitas Negeri Surabaya
surabaya.tribunnews.com
| Kemdiktisaintek Tekankan Profil Dosen, Untag Surabaya Benahi Tata Kelola Menuju Visi 2045 |
|
|---|
| Sosok Meilinda, Anak Koki yang Raih Beasiswa S3 LPDP dan Buka Produksi Kain Tenun Tembus Pasar Eropa |
|
|---|
| Program Belajar Tanpa Batas, Kelas Khusus untuk Anak Penderita Kanker di RSSA Malang |
|
|---|
| Mendiktisaintek Tekankan Kolaborasi Kampus dan Industri, Dorong Lulusan Siap Kerja |
|
|---|
| Sosok Serah Nuban Mahasiswi NTT yang Bayar Kuliah dengan Jualan Hasil Tenun, 1 Kain Selesai 2 Bulan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Sosok-Sauqi-Sawa-Bikalawan-Wisudawan-Terbaik-S2-Unesa-yang-Lulus-Tanpa-Tesis-dan-Raih-IPK-399.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.